Penjelasan BIN Soal Kerusuhan Tolikara

Rabu, 22 Juli 2015 | 10:59 WIB
Penjelasan BIN Soal Kerusuhan Tolikara
Kepala BIN Sutoyoso. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan, sudah melakukan upaya persuasif sesaat sebelum terjadinya insiden Tolikara, Papua, pada Jumat pekan lalu (17/7/2015).

"Pada tanggal 11, seluruh aparat sudah tahu karena ada edaran tidak boleh salat Id dari Gereja Injili Indonesia (GIDI), tapi yang tandatangan bukan presidennya. Jadi kita semua sudah tahu pada tanggal 11 itu," kata Sutiyoso usai menghadiri acara di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (22/7/2015).

Kemudian, sambungnya, pada tanggal 13, Kapolres setempat dengan baik merespon, dan mengadakan rapat bersama Muspida, ulama, serta presiden GIDI juga diundang.

"Yang penting adalah isi rapat itu, yaitu solat Id diminta semua pihak termasuk presiden GIDI, harus dilaksanakan. Tetap dilaksanakan dan presiden GIDI akan mencabut surat edaran yang dianggap tidak melalui dia, yaitu oleh salah satu pengurus dan sekretaris saja," katanya.

Selain itu, saat pelaksanaan salat Id, sambung Sutiyoso, aparat keamanan juga sudah melakukan penjagaan.

"Cuma anda perlu tahu, di kota kecil kaya gitu, dan pasukan terbatas, yaitu cuma 42. Lagian dia pikir kan semua pihak sudah setuju, termasuk presiden GIDI, tapi ternyata diserbu seperti itu dengan masa yang banyak dan liar," ujarnya.

Sedangkan soal penembakan terhadap massa, menurut Sutiyoso tentu hal itu sudah melewati prosedur. Bila memang aparat melakukan kesalahan tentu juga perlu diusut tuntas.

"Kita semua ingin fair-fair saja. Kalau ada salah aparat, polisi juga akan mengatakan ada salah di situ. Tapi itu kan perlu waktu. Yang pasti kepolisian sudah dengan cepat, sudah mengambil beberapa orang untuk diperiksa terutama yang sudah jelas yaitu koordinator lapangan. Tapi kita tidak berhenti disitu. Kita akan cari tokoh intelektualnya," kata Sutiyoso.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI