Kenangan Warga Keturunan Tionghoa Akan Bapak Toleransi, Gus Dur

Rabu, 22 Juli 2015 | 07:01 WIB
Kenangan Warga Keturunan Tionghoa Akan Bapak Toleransi, Gus Dur
Mengenang Gus Dur Kecil
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sikap menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama yang ditunjukkan oleh sosok Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid semasa hidupnya, membekas di hati warga keturunan Tionghoa di tanah air. Pada era pemerintahan presiden ke-4 RI itu, warga Tionghoa memperoleh banyak keistimewaan, seperti Hari Raya Imlek yang dijadikan hari libur nasional.

Kenangan akan sosok presiden yang akrab disapa Gus Dur itu pula yang disampaikan oleh Kong Cin Eng, warga Tionghoa yang juga menjabat sebagai Humas dari Klenteng Boen Tek Bio, Tangerang. Kong Cin Eng mengatakan bahwa kaum Tionghoa Indonesia sangat berterima kasih kepada Gus Dur.

"Dari Tionghoa sendiri pastinya berterima kasih sekali sama Gus Dur. Dia yang buat kaum Tionghoa lebih dihargai di Indonesia. Sebelum zaman Gus Dur kita-kita ini mau bikin surat izin usaha aja susah banget," katanya kepada Suara.com di Tangerang, Selasa (21/7/2015).

Ia juga bersyukur karena kebijakan Gus Dur yang menjadikan agama Kong Hu Chu sebagai agama yang diakui di Indonesia.

"Saya juga bersyukur Kong Hu Chu diresmikan jadi agama yang diakui di Indonesia. Jadi, saudara kita yang memeluk agama itu tidak perlu cemas lagi dalam menjalankan ibadahnya," tambahnya.

Kong Cin Eng mengaku, sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Gus Dur, ia dan pihak klenteng kerap bersilaturahmi dengan istri mendiang Gus Dur, Sinta Nuriah Abdurrahman Wahid.

"Iya pas puasa kemarin juga kita ada acara buka puasa bersama di rumah bu Sinta. Ini kita lakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih kami, juga untuk menjaga tali silaturahmi dan toleransi sesama warga Indonesia," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI