"Bukain Pintu Bunda!" Awali Haru Biru di Rumah Sintya

Rabu, 22 Juli 2015 | 06:34 WIB
"Bukain Pintu Bunda!" Awali Haru Biru di Rumah Sintya
Kediaman keluarga Cintya di Jalan Jamrud V, Kelurahan Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur. [Suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suasana haru biru menyelimuti rumah bercat biru di Jalan Jamrud V, RT 5/5, nomor 21, Kelurahan Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (21/7/2015) pukul 06.00 WIB. Tangisan pecah di rumah tersebut saat Sintya Hermawan alias Tia (6) yang dilaporkan hilang sejak Sabtu lalu akhirnya kembali ke pangkuan keluarga.

Saat itu, situasi di kampung ini masih gelap dan sepi. Teriakan Tia si bocah perempuan mungil itu memecah kesunyian.

"Bukain pintu!" teriak Tia saat baru pulang. Pintu gerbang rumah tersebut memang masih dikunci dari dalam.

Seluruh penghuni rumah langsung kaget mendengar teriakan itu. Suara itu sangat familiar untuk mereka.

"Saya lagi nyusuin adiknya Tia, kaget. Saya sampai loncat," cerita Ibunda Tia, Siti Ermawati.

Siti langsung lari keluar bersama suami, Ridwan Hermawan, yang masih terbengong-bengong mendengar teriakan itu.

Saat yang mereka lihat adalah Tia, tangisan pun pecah. Ridwan dan Situ berurai air mata saat bocah itu menghambur ke pelukan mereka. Teriakan histeris pun mewarnai pertemuan ini.

"Saat itu juga saya nangis, Tia juga. Dia langsung meluk saya," kata Siti.

"Aku kangen bunda," tambah Siti meniru Tia.

Tia ternyata tidak sendiri, dia bersama laki-laki berseragam biru. Laki-laki berkumis tipis dan berpotongan rambut pendek. Siti sempat bingung siapa laki-laki itu. Sang laki-laki itu pun seperti kebingungan melihat keluarga ini. Bahkan, ia sampai ikut-ikutan meneteskan air mata.

Laki-laki yang mengantar Tia mengaku bernama Sairin Riansyan. Lelaki yang berprofesi sebagai sopir taksi itu diminta mengantar Tia dari Bekasi ke rumah itu.

"Dia sampai ikutan nangis," ujar Siti.

Sairin pun diajak masuk ke dalam rumah. Kopi hitam langsung disuguhkan untuk dia. Sambil bercerita kenapa keluarga ini bisa sehisteris tadi.

"Saya suruh masuk, saya buatin kopi, terus saya ceritain. Saya berterimakasih sudah nganterin Tia," tutup Siti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI