Mendagri: Kerusuhan Tolikara Bukan Isu SARA

Laban Laisila Suara.Com
Selasa, 21 Juli 2015 | 07:08 WIB
Mendagri: Kerusuhan Tolikara Bukan Isu SARA
Mendagri Tjahjo Kumolo. (suara.com/Bagus Santosa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan insiden kerusuhan di Karubaga, Tolikara, Papua, bukan disebabkan isu terkait suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

"(Insiden) Tolikara bukan isu SARA, namun lebih merupakan luapan sekelompok anggota masyrakat yang kesal dan emosional," kata Tjahjo yang sedang berkunjung ke Jayapura dan Tolikara selama dua hari Senin (20/7/2015) dan hari ini Selasa (21/5/2015).

Dia meminta masyarakat lintas agama di Tolikara untuk gotong royong membangun kembali Mushala yang terbakar akibat kerusuhan antarkelompok pada Jumat lalu (17/7/2015).

"Itu bisa sebagai bukti bahwa toleransi masyarakat di Tolikara sangat baik, dan bahkan yang terbaik," katanya.

Mendagri bertolak ke Papua untuk kemudian menuju Kabupaten Tolikara untuk menggelar dialog pascainsiden kerusuhan di Karubaga pada Hari Raya Idul Fitri, dengan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompida) setempat, para pemuka agama serta tokoh masyarakat.

Dia juga akan memberikan bantuan untuk proses pembangunan Masjid sebagai ganti Mushala yang ikut terbakar dalam insiden tersebut.

Sebelumnya Tjahjo Kumolo mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya di Kabupaten Tolikara dan sekitarnya, untuk tidak terpancing emosi pascakerusuhan yang terjadi pada Hari Raya Idul Fitri 1436 H.

"Masyarakat tidak perlu emosi dan terpancing situasi, waspada terhadap adanya provokator. Kemendagri yakin aparat keamanan mampu mengatasi masalah tersebut dengan cepat dan baik," kata Tjahjo.

Kemendagri segera mengirimkan radiogram yang berisi petunjuk penanganan konflik lokal kepada jajaran Kesbangpol di seluruh Indonesia.

"Saya yakin jajaran Kesbangpol mampu meningkatkan koordinasi antaraparat intelijen baik di pusat maupun di daerah-daerah 'sumbu pendek'," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI