Simbol Kerukunan Umat Islam dan Kristen Juga Ditemukan di Sini

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 21 Juli 2015 | 07:02 WIB
Simbol Kerukunan Umat Islam dan Kristen Juga Ditemukan di Sini
Kedua tempat ibadah di Jalan Gotot Subroto Solo ini simbol kerukunan antar umat beragama, Senin (20/7). (Suara.com/Labib Zamani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kedua tempat ibadah ini merupakan simbol kerukunan antarumat beragama di Solo, Jawa Tengah. Berlokasi di Jalan Gatot Subroto Nomor 222 Kelurahan Joyodiningratan, Kecamatan Serengan, Masjid Al Hikmah dan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan selalu 'hidup' berdampingan.

Kedua rumah ibadah tersebut saling berdempetan. Masing-masing menonjolkan simbol khasnya, bulan sabit dan bintang di atap kubah masjid, serta salib besar yang terpancang di atap gereja. Tali silaturahmi antara jemaah dan pengurus dari kedua tempat ibadah itu pun kokoh terjalin tanpa ada perselisihan.

“Meski berdempetan kami selalu hidup rukun. Tidak pernah ada perselisihan antar pengurus maupun jamaah. Jadi kami saling menghormati dan menjaga,” terang Takmir Masjid Al Hikmah, Muhammad Nashir Abu Bakar, Senin (20/7/2015).

Dia mengatakan, Gereja Kristen Jawa Joyodiningratan tersebut lebih dulu berdiri dari pada masjid. Geraja itu dibangun pada Tahun 1939. Selang beberapa tahun kemudian Masjid Al Himah dibanding persis di samping gereja.

“Meski letaknya bersebelahan, kami tidak pernah berselisih mengenai kegiatan yang terkait dengan peribadatan. Karena para pendahulu kami berpesan untuk tetap mempertahankan kebersamaan dan toleransi.”

Sementara itu, Pendeta Gereja Kristen Jawa Joyodiningratan, Nuning Istining Hyang mengatakan, untuk menjaga kebersamaan tersebut pengurus gereja dengan masjid selalu melakukan kerjasama dan saling berkoordinasi. Terutama terkait kegiatan keagamaan. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada perselisihan antaraumat beragama.

“Kami selalu berkoordinasi dengan pengurus masjid (Al Hikmah, red). Jadi kalau ada masalah maupun yang lain kami bisa bersama-sama saling menyelesaikan,” imbuh dia.

Dia menambahkan, jadwal kebaktian gereja disesuaikan dengan waktu adzan masjid. Adanya pengaturan semcam ini membuat jamaah kedua tempat ibadah tersebut dapat saling bertutur sapa setiap akan melakukan ibadah. (Labib Zamani)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI