Suara.com - Bangunan Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal di Jakarta yang berdiri berdekatan menjadi simbol kerukunan umat beragama.
Pengurus masjid Istiqlal, Amin, mengatakan selama ini pengurus Katedral dan Istiqlal selalu saling membantu.
"Sudah ada kerjasama yang terjalin baik selama ini dengan pihak pengurus dari Katedral. Kalau mau lihat bagaimana indahnya toleransi di Indonesia ya lihatlah kami-kami ini," kata Amin kepada Suara.com di Istiqlal, Senin (20/7/2015).
Marbot Masjid Istiqlal, Kusuma, menambahkan kerjasama antara pengurus kedua tempat ibadah biasanya terjadi saat ada acara besar keagamaan. Masing-masing menyediakan tempat parkir tamu.
"Biasanya pihak dari Katedral mengirimkan surat kepada kami untuk membantu ketersediaan lahan parkir untuk jamaatnya saat perayaan Natal. Surat itu biasa dikirim seminggu sebelum Natal," katanya.
Selain menyediakan lahan parkir bila Katedral sedang ada acara keagamaan, pengurus Istiqlal juga membantu keamanan lingkungan gereja dan penerangan gereja.
"Selain dari parkir, kita juga kerahkan pihak keamanan kita untuk bantu pengamanan di Katedral saat Natal. Terus juga kita bantu-bantu buat penerangan lampu di gereja. Apalagi pas kebaktian Natal itu kan ramai dari pagi sampai malem," katanya.
Petugas Masjid Istiqlal bernama Hendri berterima kasih kepada Presiden Sukarno yang membangun Masjid Istiqlal persis di depan Gereja Katedral.
Menurutnya, pemikiran Sukarno sangat besar. Sukarno berpikir tentang toleransi antar umat beragama di Indonesia.
"Saya juga terima kasih sama Bung Karno, karena membangun masjid Istiqlal ini di depan gereja Katedral. Pemikiran Bung Karno juga besar untuk jaga kesatuan Indonesia dan toleransi antar umat beragama," katanya.