Suara.com - Ramainya pengunjung Taman Margasatwa, Ragunan, Jakarta Selatan, menjadi berkah tersendiri untuk para pedagang tikar. Dagangan laku keras karena umumnya pengunjung datang bersama keluarga dan membutuhkan alas untuk bersantai di taman.
"Wah kalau lagi ramai-ramainya kayak sekarang bisa dapat Rp500 ribulah, kadang lebih. Tapi kan nggak tiap hari, cuma waktu liburan kayak sekarang aja," ujar penjual tikar bernama Tiwi kepada Suara.com di Ragunan, Minggu (19/7/2015).
Ia mengaku pendapatannya sekarang mencapai Rp500 ribu dalam sehari.
"Pernah sampai dapat Rp700 (ribu), waktu tahun baru kemarin. Itu Alhamdulillah banget saya," tambahnya.
Tiwi mengatakan tidak pernah menaikkan harga tikar selama tiga tahun terakhir.
"Dari dulu udah tiga tahun nggak pernah kita naikin. Ya Rp5.000 kita jual, sebelumnya kita jual Rp3.000," katanya.
Penjual tikar lain bernama Japra juga untung besar tahun ini. Namun ia tidak menyebutkan berapa jumlah pastinya.
"Alhamdulillah tahun ini ada peningkatan dibanding Lebaran tahun kemarin, ada 10-20 persenlah peningkatannya," ujarnya.
Mengeluh banyak sampah di Ragunan
Seorang pengunjung Ragunan bernama Asep mengeluhkan banyaknya sampah yang berserakan di kawasan taman Margasatwa. Menurut dia kesadaran pengunjung untuk menjaga kebersihan masih rendah.
"Ngeluhin sampah aja sih di sini. Padahal ada tempat sampah, tapi ya namanya orang, main lempar saja sampahnya," kata Asep kepada Suara.com.
Pengunjung bernama Putri menilai tempat sampah yang disediakan pengelola Ragunan masih kurang.
"Masih sedikit tempat sampahnya, apalagi musim libur kayak gini. Saya rasa nggak cukup lah buat nampung sampah segini banyaknya," katanya.
Petugas taman Margasatwa bernama Rafik juga ikut mengeluhkan banyaknya sampah yang dibuang pengunjung.
"Susah kalau pengunjung dibilangin buat buang sampah yang bener. Padahal di setiap area sudah kita pasang tanda peringatan untuk buang sampah ditempatnya. Tapi ya juga nggak dipatuhin," ujar Rafik.
Ia mengakui jumlah tempat sampah yang disediakan pengelola kurang banyak. Kalau lagi ramai pengunjung, sampah tertampung.
"Ya memang kami juga akui, kalau musim liburan panjang kayak gini ya kurang lah tempat sampahnya. Tapi kalo banyak pengunjung yang sadar buat buang sampah yang bener juga saya rasa sampah yang berserakan nggak sebanyak ini," kata dia.