Suara.com - Jenazah jurnalis lepas (freelance), Nur Baety (44), dimakamkan di tempat pemakaman umum daerah Bojonggede, Depok, Jawa Barat, Minggu (19/7/2015). Nur Baety ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tangan terikat dan telungkup di rumahnya, Perumahan Gaperi, RT 1/9, Blok NC 6, Bojonggede, Depok, Jawa Barat, Sabtu (18/7/2015) siang.
"Beliau sudah dimakamkan jam 11.00 Wib tadi di TPU dekat sini," ujar Joko Riwanto, tetangga Nur Baety, kepada suara.com.
Menurut Joko, Nur Baety selama ini dikenal pendiam.
"Mbak Nur Baety ini pendiam, dan memang kurang bersosialisasi dengan tetangga. Maklumlah, mungkin dia kan pekerja, pagi-pagi sudah berangkat, pulang jam 22.00 atau jam 23.00 malam. Kalau ketemu paling menyapa saja," katanya.
Joko menuturkan Nurbaeti ditemukan sudah tak bernyawa ketika dia dan kakak korban datang untuk bersilaturahmi.
"Kemarin siang sekitar pukul 13.15 Wib, saya bersama dua kakak korban mengetuk pintu rumahnya, namun pintunya tertutup. Ternyata pintunya tidak dikunci, saat dibuka korban berada di lantai dalam kondisi telungkup yang sudah bau menyengat," kata Joko.
Rumah korban sendiri saat itu dalam kondisi gelap.
"Saya melihat korban hanya pakai celana dalam warna hitam dan kaos. Kedua tangannya terikat tali rafia, kemudian di perutnya ada bercak darah," katanya.
Kemudian para saksi mata menghubungi polisi. Jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diautopsi.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Khrisna Murti menduga Nur Baety menjadi korban perampokan. Hal itu didasarkan pada sejumlah tanda yang mengarah ke sana, seperti beberapa barang berharga di rumah korban raib.
"Berdasarkan keterangan keluarganya, ada barang-barang korban yang hilang," katanya.
Saat ini, tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Polres Depok tengah menyelidiki kasus tersebut.