Pascakerusuhan Tolikara, Jokowi Minta Warga Kedepankan Toleransi

Sabtu, 18 Juli 2015 | 16:51 WIB
Pascakerusuhan Tolikara, Jokowi Minta Warga Kedepankan Toleransi
Presiden Joko Widodo didampingi Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, saat menyambangi Pasar Klithikan, Solo, Sabtu (18/7/2015). [Suara.com/Labib Zamani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat suara terkait kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Tolikara, Papua, pada Jumat (17/7/2015) pagi. Presiden meminta kepada seluruh warga Indonesia untuk mengedepankan toleransi dan kebersamaan.

Hal tersebut ditegaskan Jokowi, karena Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan beraneka ragam suku bangsa, adat istiadat, budaya dan agama.

"Keanekaragaman ini harus kita jaga. Jangan dijadikan perbedaan, karena justru akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan yang nantinya membuat perpecahan," tegas Presiden Jokowi, di sela-sela pembagian ribuan paket sembako di halaman Pasar Klithikan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/7).

Lebih jauh, Presiden juga mengimbau agar masyarakat di Papua tidak terpancing provokasi atau emosi pascakerusuhan tersebut. Sebaliknya, dia berharap warga menegakkan toleransi, supaya terjalin rasa persatuan dan kesatuan, sehingga tidak menimbulkan gesekan antarwarga atau masyarakat.

"Kasus tragedi di Tolikara, Papua, beberapa waktu lalu, sudah dalam penanganan pihak kepolisian. (Diharapkan) Supaya tidak meluas ke beberapa daerah lainnya," sambungnya.

Seperti diberitakan, kerusuhan di Tolikara bermula dari adanya ratusan warga yang dilaporkan berdatangan dari berbagai arah melempari musala. Tak berselang, massa lalu dilaporkan membakar musala, berikut beberapa rumah serta kios yang ada di sekitarnya.

Ratusan umat muslim di Karubaga yang sedang melaksanakan salat Id di Lapangan Koramil Tolikara, pun saat itu terpaksa membubarkan diri karena takut diserang dan menjadi sasaran amuk massa.

"Sekali lagi, negara kita itu beranekaragam. Kedepankan toleransi antarumat beragama," tegas Presiden, sebelum meninggalkan Pasar Klithikan, untuk menuju ke Desa Giri Roto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. [Labib Zamani]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI