Suara.com - Peristiwa kekerasan yang menodai kekhidmatan salat Idul Fitri warga Kabupaten Tolikara Provinsi Papua, memang sepintas langsung memantik isu SARA. Sebagian besar masyarakat akan langsung menilai bahwa itu adalah persoalan antarsuku maupun agama.
Namun begitu, sebagaimana dicatat dan dipaparkan oleh pihak Gereja Injili di Indonesia (GIDI), aksi pembakaran sejumlah warung yang merembet ke musala tersebut, sebenarnya dipicu oleh adanya tembakan dari pihak tidak dikenal. Tembakan itu bahkan dilaporkan menyebabkan 11 orang warga dari GIDI menderita luka-luka, dengan satu orang lagi meninggal dunia.
"Ada beberapa saudara kita dari GIDI yang mendatangi saudara-saudara yang sedang salat Id. Mereka berdialog dan berbicara (terkait adanya surat edaran). Namun, pada saat itu juga terdengar suara tembakan, dan 12 orang angota GIDI roboh. Satu meninggal, sebelas lainnya luka-luka. Dan situasi itu mengacaukan saudara-saudara dari GIDI, sehingga melakukan pembakaran," papar Ketua Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia, Ronny Mandang, dalam konferensi pers di Gedung PGI, Jalan Salemba Raya Nomor 10, Jakarta Pusat, Sabtu (18/7/2015).
Lebih jauh, Ronny bahkan mencurigai bahwa dalam insiden yang terjadi saat dilaksanakannya salat Idul Fitri pada Jumat (17/7) tersebut, ada keterlibatan pihak aparat keamanan. Apalagi menurutnya, lokasi dilakukannya salat Id tersebut adalah di halaman Koramil. Dia juga sangat menyayangkan adanya tindakan represif dari pihak keamanan terhadap anggota GIDI yang sedang berdialog dengan umat Muslim yang melakukan salat Ied.
"Pendekatan yang tanpa dialog oleh aparat sangat disayangkan, karena itu adalah seakan-akan masalah ini sentimen agama. Ini persoalan lokal, dan harus diselesaikan secara lokal," kata Ronny.
Ronny pun menyatakan keyakinannya bahwa kejadian pembakaran terhadap warung yang kemudian menghanguskan musala tersebut tidak akan terjadi, kalau tidak ada tembakan terhadap anggota GIDI.
"Sebenarnya kalau tidak ada penembakan yang menyebabkan rubuhnya anggota DIGI, saya kira pembakaran tersebut tidak terjadi," tutupnya.
Kekerasan di Tolikara, PGLII Pertanyakan Posisi Aparat
Sabtu, 18 Juli 2015 | 13:07 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Aksi Brutal Buntut 3 Komisioner KPU Tolikara Dipecat, Massa Bakar Kantor KPU Papua Pegunungan
14 Agustus 2024 | 15:51 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI