Jamaah Tarekat Syattariyah Salat Id Sabtu

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 18 Juli 2015 | 15:43 WIB
Jamaah Tarekat Syattariyah Salat Id Sabtu
Jamaah Tarekat Syattariah di Sumatera Barat melakukan prosesi maniliak bulan untuk menentukan awal bulan puasa pada 18 Juni lalu. Pengikut tarekat ini merayakan Idul Fitri pada Sabtu (18/7) [Antara].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jamaah Tarekat Syattariyah yang berdomisili di daerah Limau Manis dan perbatasan dengan kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, melaksanakan shalat Idul Fitri 1436 H pada Sabtu (18/7/2015).

"Rata-rata yang merayakan Lebaran merupakan jamaah Syattariah dan beberapa orang yang ikut berpuasa selama tiga puluh hari, sehingga ikut salat Id hari ini," kata Selis, salah seorang warga Limau Manis yang ikut Salat Id di Padang.

Dia menyebutkan alasan keluarganya merayakan Lebaran Sabtu ini karena mengikuti ajaran dari tarekat Syattariyah. Selain itu surau atau masjid tempatnya biasa shalat dan mengaji, mengadakan shalat Id pada hari Sabtu.

"Kami sekeluarga hanya mengikuti apa yang telah diajarkan guru saja," katanya.

Meskipun berbeda dalam hal salat Id dengan kebanyakan umat Islam Indonesia, dia mengaku tetap melakukan silaturahim dan anjangsana ke keluarga terdekat.

"Hal ini membuktikan tidak adanya perbedaan antara masyarakat yang merayakan Lebaran Jumat atau Sabtu," ucapnya.

Warga lain Idi (53) mengaku memilih berlebaran dan salat Id pada Sabtu ini untuk menyempurnakan puasa selama tiga puluh hari.

"Puasa sebulan ya tiga puluh hari, saya yakin Ramadan tahun ini pun begitu, sehingga 1 syawal jatuh pada hari ini," ujarnya.

Menurut dia masyarakat yang berlebaran pada Sabtu ini mempercayai bahwa pada 1436 H, Ramadhan datang selama tiga puluh hari.

Hal ini juga, katanya, sesuai dengan penanggalan Jawa, sehingga wajar jika sebagian Keraton di Jawa juga berlebaran di hari yang sama.

Berbeda hal dengan seorang warga Firman (30) yang mengaku melakukan salat Id karena ikut kedua orang tuanya.

Dia mengaku pada sehari sebelumnya tidak melakukan ibadah puasa, namun tidak melaksanakan shalat Id

"Saya lebih percaya pemerintah dan Muhammadiyah, namun keluarga besar tetap menjadi prioritas, untuk itu diputuskan berlebaran Sabtu ini.

Sementara itu sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan bahwa akan menghormati setiap perbedaan yang terjadi dalam pelaksanaan shalat Id di tengah masyarakat.

"Semuanya merupakan warga Sumbar, sudah sepatutnya kami menghargainya," ucapnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI