PGI Desak Komnas HAM Usut Insiden Tolikara

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 18 Juli 2015 | 15:16 WIB
PGI Desak Komnas HAM Usut Insiden Tolikara
Kepala biro humas PGI, Jeirry Sumampow, memberikan keterangan pers terkait insiden Tolikara, Papua (Antara).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mendesak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk mengusut insiden antarkelompok yang terjadi di Kaburaga, Ibu Kota Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PGI Henriette Hutabarat-Lebang di Jakarta, Sabtu (18/7/2015), saat menggelar konferensi pers menanggapi insiden pelarangan ibadah Salat Idul Fitri oleh kelompok dari Gereja Injil di Indonesia (GIdI) wilayah Tolikara.

"Mengingat informasi yang masih simpang siur di sana (Tolikara), PGI meminta kepada Komnas HAM untuk segera mengirimkan tim guna menginvestigasi peristiwa tersebut secara obyektif dan transparan," kata Henriette.

Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow mengatakan untuk mengusut sebab terjadinya insiden yang menyebabkan puluhan bangunan terdiri atas kios, rumah dan sebuah tempat ibadah itu terbakar, memerlukan tim independen.

"Ini persoalan konteks, kami menyesalkan peristiwa ini terjadi di saat umat Islam di Papua sedang menjalankan Salat Ied. Pemerintah dan aparat tidak bisa menjamin rasa aman. Kami berharap ada tim independen untuk mengklarifikasi kejadian tersebut," kata Jeirry.

Pada Jumat (17/7) dilaporkan terjadi bentrokan antarkelompok warga di Karubaga yang menyebabkan kobran luka dan kerugian material.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol Patrige, yang mengkonfirmasi kejadian tersebut, menjelaskan pada saat berlangsung salat Idul Fitri pada takbiran pertama datang sekelompok massa berteriak-teriak.

"Karena mendengar demikian, umat Muslim yang beribadah memilih menghindar dan berlindung di Koramil dan Pos 756/WMS," katanya.

Tak berselang beberapa lama kemudian, sekelompok masyarakat penyerang melakukan pelemparan dan membakar beberapa kios di sekitar lokasi, yang menyebabkan ada satu tempat ibadah ikut terbakar, katanya.

Akibat kejadian tersebut, Kapolres Tolikara AKBP Suroso mencatat 11 orang mengalami luka dan 150 warga masih mengungsi di Koramil Karubaga. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI