Tokoh Agama Papua Sebut Pembakar Rumah Ibadah Tak Beriman

Laban Laisila Suara.Com
Sabtu, 18 Juli 2015 | 05:46 WIB
Tokoh Agama Papua Sebut Pembakar Rumah Ibadah Tak Beriman
Ilustrasi: Warga Papua. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koordinator Jaringan Papua Damai, Pater Neles Tebay, menyesalkan peristiwa pembakaran tempat ibadah di Karubaga, Kabupaten Tolikara.

"Kami menyesalkan atas peristiwa pembakaran tempat ibadah, 70 rumah dan kios di Tolikara, yang terjadi pada perayaan Idul Fitri," kata Neles Tebay di Kota Jayapura, Jumat malam (17/7/2015).

Dia menuding, para pelaku pembakaran masjid saat solat Idul Fitri yang terjadi pada Jumat pagi kemarin, seperti itu, tidak dapat diterima dan dibenarkan oleh setiap orang yang beriman.

"Budaya Papua tidak mengajarkan orang untuk mengganggu, apalagi membakar tempat ibadah," katanya.

Menurut dia, Tradisi atau budaya mengajarkan bahwa orang Papua tidak boleh mengganggu tempat-tempat yang dipandang keramat atau sakral atau suci menurut kepercayaan budaya setempat.

"Oleh karena itu orang Papua, entah apapun agamanya, selama ini tidak pernah mengganggu, apalagi membakar entah gereja, entah masjid. Daun rumput selembar saja tidak pernah diganggu dan dipetik dari halaman gereja atau masjid," katanya.

Kejadian pembakaran mushola di Tolikara, kata dia, merupakan peristiwa pertama kali dalam sejarah Papua di mana sebuah tempat ibadah dibakar.

"Orang Papua tidak pernah membakar tempat ibadah selama ini, kecuali yang baru terjadi di Tolikara ini. Maka, sebagai orang Papua, saya memohon maaf atas peristiwa yang melanggar norma adat ini," katanya.

Dia mengakui bahwa peristiwa pembakaran tempat ibadah itu, telah mencederai upaya masyarakat sipil Papua bersama semua pimpinan agama untuk mewujudkan Papua sebagai Tanah Damai.

"Rakyat perlu dilibatkan dalam diskusi, refleksi, dan bekerja sama untuk membangun Papua Tanah Damai, sehingga mereka berperanserta dalam mengupayakan dan memelihara perdamaian di tempat masing-masing," katanya.

Diberitakan sebelumnya, salat Idul Fitri di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua pada Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIT diwarnai aksi penyerangan oleh sekelompok massa.

Peristiwa itu terjadi pada saat berlangsung salat Id pada takbiran pertama, kemudian datang sekelompok massa berteriak-teriak.

Warga yang beribadah takut dan memilih menghindar serta berlindung di gedun gedug Koramil dan Pos 756/WMS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI