Sikapi Kericuhan Tolikara, Tokoh Muslim Serukan Jaga Toleransi

Laban Laisila Suara.Com
Jum'at, 17 Juli 2015 | 22:48 WIB
Sikapi Kericuhan Tolikara, Tokoh Muslim Serukan Jaga Toleransi
Ilustrasi (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 33 orang tokoh Muslim yang tergabung dalam Presidium Aliansi Alim Ulama Indonesia (AAUI) di Jakarta, menyampaikan pernyataan bersama atas insiden di Karubaga, ibu kota Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015).

Presidium AAUI mengimbau, kepada tokoh-tokoh Islam, Kristen dan agama-agama lain, agar mengedepankan kerukunan antarumat beragama dan menjaga toleransi beragama untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia yang beradab.

Sementara Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyerukan seluruh umat Islam di Tolikara menahan diri atas kekerasan massa yang bertepatan dengan Idul Fitri 1 Syawal 1436 H di daerah itu.

Wakil Presiden Jusuf Kalla juga telah menyampaikan penyesalan atas terjadinya kasus tersebut dan berdasarkan laporan yang dia terima, sumber persoalan bermula dari salah paham antarkelompok agama di daerah itu.

"Ya kebetulan ada dua acara yang berdekatan, ada acara Idul Fitri dan ada pertemuan pemuka masyarakat gereja di sana. Memang asal muasalnya soal `speaker` (pengeras suara). Jadi mungkin butuh komunikasi lebih baik lagi untuk acara-acara seperti itu," kata Wapres mengenai kasus yang menimbulkan aksi pembakaran sejumlah bangunan di daerah itu.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, sesuai menghadiri open house di Istana Wapres, menjelaskan situasi dan kondisi di Papua pascaperistiwa tersebut sudah ditangani dan tidak memerlukan penambahan pasukan.

Presidium AAUI menyesalkan yang sedalam-dalamnya insiden yang meretakkan kerukunan umat beragama di Indonesia.

Mereka juga mengutuk keras kelompok penyerang yang telah melanggar hukum dan prinsip-prinsip toleransi di negeri ini.

Presidium AAUI meminta Dewan Gereja Indonesia memanggil pengurus GIDI (Gereja Injili Di Indonesia) wilayah Toli dengan meminta pertanggungjawaban serta memberi sanksi tegas terhadap oknum pengurus GIDI dan menyerahkan mereka ke pihak yang berwajib.

Ke-33 orang tokoh Muslim yang tergabung, diantaranya KH Shohibul Faroji Azmatkhan (Ketua Presidium), KH Nur Muhammad Iskandar, SQ, Habib Muhsin Alattas, KH A Cholil Ridwan, KH Tengku Zulkarnain, Dr Amirsyah Tambunan, Dr M.Zaitun Rasmin, Lc, MA, KH Bakhtiar Nasir, Lc.MM, KH Fahmi Salim, MA. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI