Redam Kericuhan Babak 2, Polisi Temui Tokoh Agama di Tolikara

Laban Laisila Suara.Com
Jum'at, 17 Juli 2015 | 22:08 WIB
Redam Kericuhan Babak 2, Polisi Temui Tokoh Agama di Tolikara
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Patrige Renwarin. [Suara.com/Lidya Salmah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Tolikara terus berkoordinasi dan menjalin komunikasi dengan tokoh agama, adat, pemuda dan para ketua-ketua paguyuban di daerah itu untuk menyelesaikan kericuhan yang terjadi di Tolikara.

Kepala bidang (Kabid) hubungan masyarakat (Humas) Polda Papua, Kombes Pol Patrige di Kota Jayapura, mengatakan, komunikasi itu dilakukan agar bisa meredam konflik penyerangan yang terjadi pagi hari.

"Kapolres Tolikara terus membangun komunikasi dengan tokoh-tokoh berpengaruh di sana, agar masalah yang terjadi tidak meluas dan segera selesai," kata Kombes Pol Patrige, Jumat malam (17/7/2015).

Dia mengatakan, komunikasi yang dilakukan oleh jajarannya di Tolikara untuk mendorong persoalan yang terjadi pada Jumat pagi bisa segera selesai dengan solusi-solusi yang baik.

"Harapannya semua pihak di Tolikara bisa bekerja sama baik agar masalah ini tidak meluas, tidak ditunggangi oleh kelompok atau orang yang ingin buat masalah," katanya.

Komunikasi dengan tokoh-tokoh penting di Tolikara itu, kata mantan Kapolres Merauke itu untuk segera menangkap para pelaku penyerangan.

"Upaya paksa tidak boleh gegabah dilakukan, sehingga jajaran disana terus lakukan pendekatan ke semua pihak yang berpengaruh," katanya.

Diberitakan sebelumnya, salat Idul Fitri (ID) di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua pada Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIT diwarnai aksi penyerangan oleh sekelompok massa.

Peristiwa itu terjadi pada saat berlangsung salat Idul Fitri pada takbiran pertama, kemudian datang sekelompok massa berteriak-teriak.

Sehingga membuat warga yang beribadah takut dan memilih menghindar serta berlindung di Koramil dan Pos 756/WMS.

Tak berselang beberapa lama kemudian, sekelompok masyarakat penyerang melakukan pelemparan kearah rumah ibadah dan selanjutnya membakar beberapa kios yang ada disekitar tempat tersebut.

Dalam peristiwa itu, dilaporkan enam rumahd an 11 kios ludes terbakar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI