Suara.com - Benteng Vastenburg di Solo, Jawa Tengah, merupakan bangunan bekas penjajahan Belanda. Bangunan tersebut bakal menjadi saksi pementasan tarian kolosal Sendratari Ramayana selama tiga hari. Pagelaran seni tari kolosal dilaksanakan pada Minggu (19/7/2015) hingga Selasa (21/7/2015).
Pagelaran ini akan menjadi suguhan bagi pemudik agar mereka tidak melupakan tanah kelahiran.
Tari kolosal akan diperagakan 75 seniman profesional dari alumni Institut Seni Indonesia Solo, mahasiswa ISI, Sanggar Tari Suryosumirat Mangkunegaran, dan sejumlah sanggar tadi di Solo.
Sendratari Ramayana yang dipentaskan pada momen Lebaran ini diprakarsai oleh Wali Kota Solo, F. X. Hadi Rudyatmo. Bertajuk "Bakdan Neng Sala Nonton Sendratari Ramayana" akan menampilkan pertunjukan dengan nuansa apik melalui adegan-adegan atraktif dan agak nakal serta ada iringan lagu hip-hop.
"Selain memberikan hiburan dan tontonan kepada warga pendatang di Solo, pertunjukan ini juga sekaligus untuk memberikan edukasi atau pendidikan kepada warga sekaligus melestarikan kebudayaan Jawa, terutama kesenian wayang orang," kata lelaki yang akrab disapa Rudy di Balai Kota, Jumat (17/7/2015).
Bahkan, guna menarik pengunjung datang Wali Kota Solo ini akan turut tampil menyemarakkan tarian kolosal tersebut. Tidak hanya itu, sejumlah penyanyi keroncong ternama, seperti Endang Murwani Laras atau yang akrab disapa Endah Laras ini juga bakal meramaikan pentas Sendratari Ramayana dengan cerita epos Ramayana.
"Endah Laras bertugas sebagai penyanyi pengiring sekaligus pembawa narasi, dan Wali Kota Solo akan memerankan salah satu tokoh pada pementasan nanti," tambah Ketua Pelaksana dan Pimpinan Produksi Sendratari Ramayana, Fawarti Gendra Nata Utami.
Dikatakan, pementasan Sendratari Ramayana ini baru pertama kalinya dilakukan pada momen Lebaran dan gratis bagi masyarakat. Rencananya kegiatan itu akan dijadikan sebagai kalender event Pemerintah Kota Solo sebagai jamuan bagi pemudik di momen Lebaran.
"Jika pementasan berhasil menyedot perhatian pemudik, Bapak Wali Kota berjanji meningkatkan jumlah pemain sampai lebih 100 orang."
Memaknai Pentingnya Silaturahmi di Hari Fitri
Setelah Menteri Agama Lukman Hakim memutuskan hasil Sidang Isbat 1 Syawal jatuh pada hari ini, ribuan umat Islam di Solo melaksanakan Salat Ied secara serempak di sejumlah tempat.
Pantauan Suara.com, pelaksanaan Salat Ied di halaman Balai Kota dihadiri jamaah dari kalangan pegawai negeri sipil dan masyarakat. Tampak hadir Wakil Wali Kota Achmad Purnomo, Sekretaris daerah Budi Suharto dan pejabat dari Satuan Kerja Perangkat Daerah di Solo.
Salat Ied dilaksanakan mulai sekitar pukul 06.15 WIB dengan Imam KH Maksum Ahmad Alhafidz, dari Masjid Agung Solo. Sementara bertindak sebagai khotib penceramah Kepala Kantor Kementerian Agama Solo Muslim Umar.
Dalam khutbahnya, Muslim Umar mengajak kepada seluruh jamaah di Solo untuk menjaga hubungan baik kepada sesama manusia, maupun kepada sang pencipta, Allah SWT. Disamping itu, Idul Fitri menjadi tonggak umat muslim untuk menjadi lebih baik.
"Kembali fitrah atau bersih setelah selama satu bulan penuh berpuasa menahan hawa nafsu dan lapar serta dahaga. Mari kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT," pesan Muslim Umar di hadapan ribuan jamaah Salat Ied di halaman Balai Kota Solo.
Salat Ied dilaksanakan melalui kerjasama Kantor Kementerian Agama Solo, panitia Peringatan Hari Besar Islam dan Pemerintah Kota Solo berlangsung khidmat dan lancar. Selain di Balai Kota, Salad Ied juga digelar di Stadion R Maladi Sriwedari. Bertindak sebagai Imam, Syamsudin, dari Kementerian Agama Solo dan Khotib Dardiri Hasyim dari Universitas Batik Solo.
Dalam khutbahnya, Dardiri juga berpesan kepada jamaah Salat Ied untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan pascaramadan. Selain itu, juga memaknai pentingnya saling bersilaturahmi antar sesama untuk menjaga persatuan dan kesatuan bersama.(Labib Zamani)