Tak Bisa Beli Baju Baru Buat Lebaran, Bekas Pun Jadi

Kamis, 16 Juli 2015 | 18:37 WIB
Tak Bisa Beli Baju Baru Buat Lebaran, Bekas Pun Jadi
Pasar pakaian di Pasar Senen, Jakarta Pusat [suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu barang yang wajib dibeli masyarakat di Indonesia ketika menyambut Lebaran adalah baju baru. Tetapi tidak semua orang mampu membelinya lantaran tidak memiliki dana yang cukup.

Akhirnya, mereka yang dananya minim, memilih untuk membeli pakaian bekas, seperti yang terjadi di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (16/7/2015).

Pantauan suara.com, puluhan warga berpenghasilan rendah menyerbu para pedagang yang menjajakan pakaian bekas. Meski jenis pakaian ini sudah dinyatakan mengandung ribuan bakteri, warga tetap memilih pakaian import tersebut dengan alasan murah.

Halimah yang berprofesi sebagai buruh cuci terpaksa membeli pakaian bekas lantaran tidak memiliki uang banyak untuk merayakan Lebaran.

“Abisnya di sini murah, masih bagus juga cuma emang agak dekil aja. Kalau beli di toko udah Rp100 ribu itu bajunya doang. Di sini lebih murah soalnya,” kata Halimah saat berbincang dengan suara.com.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ruti yang mengaku tidak takut dengan berita yang mengatakan baju bekas mengandung ribuan bakteri yang bisa membahayakan kesehatan kulit dan organ tubuh lainnya.

“Kalau takut nggak juga. Kan abis beli direndem air panas dulu, baru dicuci pakai detergen. Nanti kumannya juga ilang. Abis mau bagaimana lagi, namanya juga butuh mbak soalnya enggak punya baju Lebaran saya,” katanya.

Di Pasar Senen, warga dapat bebas memilih berbagai jenis pakaian, mulai dari jaket kulit, pakaian orang dewasa, kerudung, hingga pakaian anak-anak.

Harga yang ditawarkan juga cukup menggiurkan, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp50 ribu per potong. Seperti kemeja flannel dibanderol Rp35 ribu per potong.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI