Para relawan bukan cuma Muslim, ada juga yang Kristen. Salah satunya Claudia Jahns-Kozan. Dia sudah sebulan menjadi relawan.
"Ini adalah tugas dari setiap orang Austria untuk datang dan membantu di sini. Ini adalah saudara-saudara kita dari negara jauh menjalani kehidupan keras," kata Jahns-Kozan.
Para pengungsi senang selama Ramadan. Mereka menyebut, ini sebagai dapur Ramadan gratisan.
"Saya tinggal di kamp pengungsi dan saya datang ke sini dengan istri saya untuk makan makanan yang enak ini," kata Alexa, pengungsi dari Ukraina.
"Ini jauh lebih baik daripada makanan di kamp pengungsian. Saya seorang Kristen dan saya telah mendengar bahwa Ramadan akan segera berakhir. Ini menyedihkan," kata Alexa. (Al Jazeera)