Suara.com - Kerusuhan dan bentrokan antara demonstan dan kepolisian berlangsung di depan Gedung Parlemen Yunani di Athena menyusul pemungutan suara atas persetujuan tawaran bailout (dana talangan) yang telah disepakati oleh Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras.
Seperti dilansir Reuters, bentrokan terjadi di sekitar alun-alun Syntagma pada Rabu (15/7/2015), atau Kamis dini hari (16/7/2015) waktu Indonesia.
Para demonstran yang menolak hasil kesepakatan tawaran bailout melemparkan bom molotov ke arah polisi yang berjaga-jaga di depan gedung Parlemen.
Sementara kepolisian setempat menembakkan gas air mata dan mengahalau demonstran hingga ke alun-alun Syntagma.
Peristiwa bentrokan ini tercatat sebagai aksi kekerasan yang paling serius di Yunani dalam dua tahun terakhir.
Sebelum bentrokan terjadi, ribuan orang berdemonstrasi dan konvoi di jalan-jalan utama Athena untuk memprotes tawaran bailout yang dianggap bukan jalan terbaik menolong Yunani dari kebangkrutan dan krisis ekonomi.
Mereka menggotong spanduk yang bertuliskan “Tolak bailout!” dan “Tidak untuk kebijakan EU, ECB dan IMF.”
Kelompok yang menolak keras bailout bukan hanya aktivis dan warga, tetapi juga termasuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS) Yunani sendiri yang mogok bekerja selama 24 jam.
"Penghematan terus-menerus tidak bisa diterima," teriak Stavros Koutsioubelis, juru bicara serikat sektor publik ADEDY.
Mereka juga menginginkan agar kelompok oposisi di parlemen menolak semua kesepakatan sembari mengklaim kalau 70 persen warga Yunani tak mendukungnya.