Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 7.904 rumah terendam banjir di 15 kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Barat.
"Di saat sebagian besar wilayah Indonesia kekeringan, banjir justru melanda Aceh Jaya pada Selasa (14/7/2015) pukul 18.00 WIB dan Aceh Barat pada Rabu (15/8/2015) pukul 15.00 WIB," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis dini hari (16/5/2015).
Akibat bencana itu sebanyak 25.765 jiwa terdampak rendaman banjir dan hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa.
Hujan deras yang turun sejak Selasa (14/7/2015) di wilayah Aceh Jaya, kata Sutopo, menyebabkan sungai-sungai meluap bersamaan.
Sedimentasi sungai dan degradasi lingkungan menyebabkan Aceh Jaya sangat rentan dari banjir.
Sebanyak sembilan kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya, yaitu Setia Bakti, Pasie Raya, Teunom, Panga, Krueng Sabee, Darul Hikmah, Sampoiniet, Indra Jaya dan Jaya terendam banjir dengan tinggi 50-300 sentimeter.
Sebanyak 7.182 KK (23.687 jiwa) terdampak langsung. Sementara itu 2.284 jiwa mengungsi, delapan unit rumah rusak dan beberapa ruas jalan dan jembatan rusak.
Jalan nasional lintas Banda Aceh-Calang Bawah longsor. Ruas jalan kilometer 154 di Desa Mon Mata hingga saat ini belum dapat dilalui kendaran roda dua dan roda empat. Jalan di Sawang, Kecamatan Setia Bakti kilometer 130 sudah dapat dilalui kendaraan.
Saat ini, kata Sutopo, pengungsi sudah mulai berangsur-angsur pulang ke rumah dari tempat pengungsian.
Masyarakat memerlukan bantuan pangan untuk tiga hari ke depan agar dapat merayakan Lebaran karena persediaan bahan makanan mereka terendam banjir.