Ini Sebagian Isi Laporan Investigasi MH17

Rabu, 15 Juli 2015 | 19:55 WIB
Ini Sebagian Isi Laporan Investigasi MH17
Puing pesawat MAS MH17 di Grabovo, Donetsk, Ukraina, (1/11). (Reuters/Sergei Karpukhin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada 17 Juli nanti tetap setahun peristiwa hancurnya pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina. Sampai saat ini belum ada kepastian pelaku penembakan.

CNN melaporkan telah mengungkap dokumen hasil investigasi kecelakaan pesawat yang menewaskan 298 orang itu. Sebelumnya para pejabat AS berspekulasi MH17 disambar rudal dan ditembak dari langit.

Namun seorang sumber yang dekat dengan pejabat investigator mengatakan bukti pelaku penembakan pesawat sudah terungkap. Pelakunya dipastikan pemberontak pro-Rusia. Sumber itu melihat langsung laporan investigasi itu.

Draft laporan investigasi yang ditulis oleh Keselamatan Dewan Belanda itu sudah diberikan kepada berbagai lembaga di seluruh dunia. Termasuk Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, FAA dan Boeing.

Laporan investigasi itu berisi ratusan halaman. Menurut salah satu sumber yang dekat dengan penyelidik, draft laporan itu lengkap mengungkap jenis rudal yang digunakan untuk menembak. Begitu juga asal tembakannya.

Saat ini penerbangan internasional menghindari zona konflik di perbatasan Rusia dan Ukraina itu. Penghindaran ini sebenarnya sudah dilakukan banyak penerbangan. Namun setahun lalu Malaysia Airlines tidak membaca pemberitahuan penerbangan atau NOTAMs negara lain. Malaysia tetap terbang di zona itu.

Sementara Dewan Keselamatan Belanda sedang menyelidiki kecelakaan MH17. Selain itu juga menyelidiki proses pengambilan keputusan rute penerbangan itu. Dalam laporan investigasi itu diduga Malaysia Airlines tidak meninjau peringatan negara lain untuk menghindari zona konflik penerbangan.

Untuk mengklarifikasi informasi itu, CNN sudah menghubungi NTSB, FAA, Boeing dan Dewan Keselamatan Belanda. CNN juga menghubungi perwakilan untuk Malaysia Airlines. Dalam sebuah email seorang juru bicara FAA kata lembaga itu tidak bisa berkomentar.

Sementara Dewan keamanan Belanda menolak komentar. "Kita tidak akan mengomentari laporan akhir karena rahasia," begitu isi komentarnya. (CNN)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI