Suara.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon menyambut baik kesepakatan bersejarah untuk ‘mengekang’ kegiatan program nuklir Iran.
Dia meyakini kalau kesepakatan itu dapat membantu mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.
Ban memuji tekad dan keterikatan perunding, yang menyetujui kesepakatan itu, serta keberanian para pemimpin yang menyetujuinya.
"Saya berharap -dan memang percaya- bahwa perjanjian itu akan mengakibatkan saling pengertian lebih besar dan kerja sama di banyak tantangan keamanan berat di Timur Tengah," kata pernyataan Ban yang disampaikan di Etiopia pada Selasa (14/7/2015).
"Dengan demikian, kesepakatan itu dapat menjadi sumbangan penting untuk perdamaian dan ketenangan, baik di wilayah itu maupun sekitarnya," katanya.
Presiden Iran Hassan Rouhani pada Selasa menyatakan kesepakatan nuklir itu, yang dicapai dengan negara kuat dunia, akan membuka cakrawala baru, saat sengketa tidak perlu itu diselesaikan.
Dalam pesan di Twitter-nya, Rouhani mengatakan pembicaraan berhasil itu menunjukkan upaya berguna bersama.
"Jadi, sekarang bisa memusatkan perhatian pada tantangan bersama," tambahnya, dengan menyinggung pegaris keras Sunni dari kelompok Negara Islam, yang dari markas mereka di Irak dan Suriah melancarkan serangan pada kelompok Syiah dan Barat di seluruh dunia.
Kicauan Rouhani itu muncul tak lama sesudah Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengumumkan pada pembicaraan di Wina.
Iran selalu membantah kecurigaan Barat bahwa Teheran berusaha memperoleh pengetahuan guna membuat bom atom.
Pesan Rouhani itu mengulang video YouTube berbahasa Inggris pada 3 Juli, saat Zarif mengatakan kesepakatan nuklir dapat membuka cakrawala baru untuk mengatasi tantangan penting bersama, mengacu pada ancaman peningkatan kekerasan dan kekejaman pegaris keras, rujukan tersirat untuk Negara Islam. (AFP/Antara)