Kapolri Bentuk Tim Selidiki Kelompok Penusuk Dua Anggota TNI

Selasa, 14 Juli 2015 | 16:37 WIB
Kapolri Bentuk Tim Selidiki Kelompok Penusuk Dua Anggota TNI
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polri sudah membentuk tim gabungan untuk menyelidiki kasus penusukan terhadap dua anggota TNI Angkatan Darat oleh sekelompok orang tak dikenal di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa-Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (13/7/2015) dini hari.

"Kami sudah membentuk tim gabungan dan tim yang di-back up dari Mabes Polri agar pelakunya segera terungkap," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/7/2015).

Sejauh ini, kata Badrodin, Polri belum bisa mengidentifikasi pelaku.

"Kami tidak bisa menduga-duga, karena tim sedang bekerja. Tunggu saja hasilnya dari tim yang di back up Kabareskrim. Nanti setelah itu kita baru lihat hasilnya bagaimana," ujarnya.

‎Untuk mengantisipasi konflik susulan, Kapolri sudah bertemu dengan jajaran terkait untuk koordinasi.

"Sudah dilakukan Kapolda, Pangdam, Danrem, Pangdiv-nya juga sudah. Saya belum dapat laporannya, nanti teknis tanya ke Kabareskrim," katanya.

Sebelumnya, Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Mulyono mengungkapkan kasus penusukan bermula ketika anggota Yonif L 433/JS Kostrad Pratu Aspin Mallobasang dan anggota Brigif L-3/K Pratu Fatku Rahman tengah menonton festival bedug di area parkir lapangan Syekh Yusuf.

Saat itu, mereka minum kopi dan tiba-tiba didatangi sekitar 20 orang. Salah seorang di antaranya sempat bertanya kepada korban, mereka tentara atau polisi, kemudian korban menjawab anggota TNI.

"Tanpa alasan yang jelas, mereka langsung mengeroyok dan menusuk korban. Pratu Fatku Rahman mengalami luka tusuk di bagian punggung dan perut dan Pratus Aspin pada bagian dada sebelah kiri, setelah itu pelaku melarikan diri," katanya.

Berdasarkan saksi mata, salah satu pelaku berambut pendek, berkopyah hitam, dan berbadan tegap serta mengendarai sepeda motor Scorpio berwarna silver bervariasi hitam.

Setelah dianiaya, kedua korban dibawa ke rumah sakit Pelamonia Makassar. Sedangkan Pratu Aspin yang menderita serius di dada kiri dirujuk ke RS Wahidin Makassar, namun nyawanya tak tertolong, tiba di rumah sakit ia meninggal dunia. Namun Pratu Fatku masih dalam perawatan.

"Kasus penusukan ini merupakan kriminal murni, sehingga sepenuhnya kami serahkan kepada pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pelaku. Saat ini Polisi masih mengejar pelaku dan komplotannya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI