Gangguan Kesehatan Ini Mengintai Pemudik Motor

Selasa, 14 Juli 2015 | 16:31 WIB
Gangguan Kesehatan Ini Mengintai Pemudik Motor
Pemudik Motor di Pantura. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski tersedia berbagai program mudik gratis, tak sedikit pula yang memilih menggunakan sepeda motor untuk mudik ke kampung halaman menjelang lebaran nanti.

Salah satunya Rudianto (28), pengemudi ojek yang biasa mangkal di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan ini berencana mudik ke kampung halamannya di Cilacap, Jawa Tengah bersama istri dan anaknya pada Selasa (14/7/2015) ini.

Ia memilih menggunakan sepeda motor karena dirasa lebih praktis dan bebas untuk mampir di daerah tertentu ketimbang mudik menggunakan moda transportasi umum.

"Sudah biasa juga sih mbak. Kalau naik motor cepet. Pergi malam sampe kampung pagi-nya," katanya.

Rudi bahkan telah menyiapkan bagasi tambahan agar sang istri lebih nyaman selama perjalanan mudik.

"Ini udah masang boks bagasi tambahan biar istri enak duduknya bisa nyandar, bawaan bisa disimpan disitu juga. Setahun sekali lah mbak," ungkap Rudi.

Menanggapi tingginya minat pemudik menggunakan sepeda motor, Kepala Balitbangkes Kemenkes RI, Prof. Tjandra Yoga Aditama mengingatkan para pemudik sepeda motor untuk lebih waspada saat berkendara karena tak hanya berisiko tinggi pada kecelakaan tapi juga bisa memicu beragam masalah kesehatan.

"Duduk di motor berjam-jam lamanya ketika mudik bisa menyebabkan rasa sakit di bagian punggung karena masalah kekakuan otot," kata Yoga dalam pesan singkat yang diterima wartawan, Senin (13/7/2015).

Tak hanya itu, pemudik motor dan penumpangnya juga berisiko mengalami kekakuan di bagian leher. Begitu juga di bagian leher, lanjutnya, bisa timbul nyeri karena peradangan pada sendi tulang belakang.

Yoga juga menyebut bahwa mengendarai motor berjam-jam lamanya bisa menurunkan konsentrasi sehingga berisiko terjadinya kecelakaan.

Oleh karena itu Ia mengimbau para pemudik yang ingin menggunakan sepeda motor sebaiknya hanya untuk jarak yang tidak terlalu jauh. Ia bahkan mengimbau agar masyarakat memanfaatkan fasilitas pengangkutan mudik gratis yang disediakan pemerintah dan sektor swasta.

"Jika mudik dari Jakarta ke Jawa Tengah atau Timur kan jaraknya lumayan jauh, jangan paksakan mengendarai motor karena dampaknya pemudik juga yang merasakan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI