Awas, Daging Tak Layak Konsumsi Masih Beredar Bebas
Sejumlah daging tak layak konsumsi kembali ditemukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah dalam inspeksi mendadak di beberapa pasar tradisional di Solo, hari ini.
Pantauan Suara.com, sidak dilakukan melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Peternakan Solo, Dinas Pengelolaan Pasar dan Kepolisian. Selama sidak berlangsung, petugas berhasil menyita 2,5 kilogram daging paru-paru yang mengandung antrakosis atau penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh debu batubara.
“Ditemukan daging paru-paru yang mengandung antrakosis dan tidak layak konsumsi di Pasar Legi. Karena dagingnya berwarna kehitaman langsung kita sita,” terang Kepala Seksi Produk Hewani Bidang Masyarakat Veteriner Disnakan Jawa Tengah, Hermawan Setiadi.
Selain itu, sidak dengan membagi dua tim tersebut juga menemukan sejumlah daging ayam rusak dan diduga diberikan bahan pengawet. Meski demikian, pihaknya menjamin dari pedagang daging di beberapa pasar tradisional yang disidak daging yang dijual aman dikonsumsi.
“Hanya beberapa pedagang saja yang menjual daging tak layak konsumsi. Tapi sebagian besar aman dan tadi pedagang juga membawa surat resmi dari Dispertan,” katanya.
Daging yang mengandung antrakosis tersebut selanjutnya akan dimusnahkan dengan cara dibakar di ruang crematorium milik Dispertan Solo. Sementara pedagang yang masih nekat menjual daging tak layak konsumsi diberikan pembinaan.
“Sidak ini kita lakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat menjelang Lebaran. Di Pasar Nusukan, Legi, Harjodaksino, Sidodadi Kleco, dan tempat penampungan daging di Jagalan, Jebres. Biasanya mendekati Lebaran banyak pedagang nakal untuk mencari keuntungan dengan menjual daging tak layak konsumsi,” tambah Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Solo, Bagus Sarwoko.
Sementara salah seorang pedagang daging yang terkena razia, Tuti mengatakan, daging sapi yang dijualnya berasal dari wilayah Boyolali. Ia tidak tahu jika ada petugas yang akan melakukan razia daging yang dijualnya.
“Daging paru-paru disita petugas katanya terkena penyakit antrakosis,” kata warga Boyolali. (Labib Zamani)
Warna-warni Jelang Lebaran, Janur Ketupat dan Daging Busuk Marak
Siswanto Suara.Com
Selasa, 14 Juli 2015 | 14:55 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Itikaf Ngapain Aja? Amalan Khusus Pengeruk Pahala di Bulan Ramadhan
01 April 2024 | 18:59 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI