Antisipasi Amukan Gunung Raung, KAI Perpanjang Layanan

Laban Laisila Suara.Com
Senin, 13 Juli 2015 | 23:09 WIB
Antisipasi Amukan Gunung Raung, KAI Perpanjang Layanan
Asap solfatara menyembur dari Gunung Raung terlihat dari Desa Sumber Arum, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (4/7). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Kereta Api Indonesia memperpanjang pelayanan untuk mengantisipasi dampak dari erupsi Gunung Raung, Bondowoso, Jawa Timur.

Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Joice mengatakan, perpanjangan pelayanan tersebut pada KM Sembrani menjadi Gambir-Surabaya-Turi-Jember.

Dia merinci, pelayanan tersebut terdiri dari tujuh kereta, satu kereta makan, satu kereta pembangkit dan satu aling-aling.

Kereta tersebut berangkat dari Surabaya Pasar Turi pukul 06.10 WIB dan tiba di Jember pukul 10.11 WIB.

Sementara itu, berangkat dari Jember pukul 12.55 dan tiba di Surabaya Pasar Turi pukul 16.54 WIB.

"Adapun tarif per penumpang untuk Surabaya Pasar Turi-Jember Rp150.000," katanya di Jakarta, Senin (13/7/2015).

Akibat dari erupsi Gunung Raung, sejumlah penerbangan mengalami penundaan dan Kementerian Perhubungan mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan moda lain.

Setelah sempat ditutup dan dibuka kembali, sejumlah bandara, terutama Bandara Internasional Ngurah Rai Bali sudah bisa dioperasikan, jelasnya.

Kementerian Perhubungan menyatakan pesawat sudah bisa diterbangkan di langit Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.

Berdasarkan "Note to Airmen" dari Kementerian Perhubungan pascaerupsi Gunung Raung di titik koordinat S0807 E11402 telah diterbitkan Ashtam atau notifikaasi terkait kondisi abu vulkanik atau kontaminasi debu Nomor 0084/15 13 Juli 2015 pukul 06.35 UTC atau pukul 13.35 WIB.

Dijelaskan ketinggian vulkanik mencapai 15.000 kaki dengan kekuatan angin mencapai 10 knot dan arah pergerakan angin menuju Timur.

 Menurut Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub JA Barata, dampak abu vulkanik tersebut tidak mempengaruhi rute penerbangan domestik.

Namun, Barata menyebutkan terdapat rute penerbangan internasional yang masih harus dihindari, seperti area R592, G578 dan B349.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI