Kebakaran PT. Mandom, Lima Ortu Lapor Kehilangan Anak

Senin, 13 Juli 2015 | 15:35 WIB
Kebakaran PT. Mandom, Lima Ortu Lapor Kehilangan Anak
Jenazah korban kebakaran di PT. Mandom Indonesia, kawasan industri MM 2100, Kabupaten Bekasi [suara.com/Tri Setyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak lima keluarga melapor kehilangan anggota keluarga saat terjadi kebakaran di PT. Mandom Indonesia, Tbk. kawasan industri MM 2100, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.

"Ada lima keluarga yang melapor dan sudah kami laksanakan pendataan sekaligus pengambilan sampel DNA," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/7/2015).

Kebakaran di PT. Mandom Indonesia terjadi pada Jumat (10/7/2015) pagi. Kebakaran ini menewaskan enam orang pekerja pabrik dan lebih dari 50 orang lainnya luka bakar. Keenam korban meninggal mengalami luka bakar 100 persen sehingga sulit dikenali dokter.

Kelima orangtua yang kehilangan anak yaitu pertama, Hadimin. Hadimin kehilangan anak perempuan bernama Rosiana. Kedua, Supono yang kehilangan anak perempuan bernama Meita (21), ketiga Muhidin kehilangan anak lelaki M. Nasoli (24), keempat Subari kehilangan anak perempuan Viola (20), dan Subianto kehilangan puterinya, Nur Hasanah (20).

Musyafak mengatakan jenis kelamin kelima orang yang dilaporkan hilang sama dengan data lima korban yang meninggal.

"Dari lima itu beliau menyampaikan salah satu anggota keluarga tersebut dan sampai kemarin tidak kembali dan jenis kelaminnya hampir sama dengan hasil pemeriksaan korban yang meninggal di RS yaitu empat wanita dan satu laki-laki," katanya.

Musyafak menambahkan dokter sudah mengambil sampel DNA kelima orangtua dan akan dicocokkan dengan DNA kelima jenazah.

"Sampel DNA sudah kami kirim ke Lab DNA Pusdokkes Polri dan Hari ini mulai dilaksanakan pemeriksaan dan mudah-mudahan dalam tiga hari sudah ada hasilnya sehingga secara fisik kita tau persis korban-korban yang meninggal secara ilmiah," kata dia.

REKOMENDASI

TERKINI