Di Terminal Solo Ada Tempat Istirahat Copet

Siswanto Suara.Com
Senin, 13 Juli 2015 | 15:04 WIB
Di Terminal Solo Ada Tempat Istirahat Copet
Tempat Istirahat Copet di Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Senin (13/7/2014). [suara.com/Labib Zamani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengelola Terminal Tirtonadi Solo, Jawa Tengah, memiliki cara unik untuk memberikan shock terapi bagi para pencopet. Cara ini dinilai ampuh untuk mengatasi copet agar tidak melakukan kejahatan kepada para penumpang mudik Lebaran. Salah satunya dengan mendirikan posko istirahat copet di sisi timur pintu masuk terminal.

Pantauan Suara.com, posko tersebut dilengkapi tiga kursi panjang sebagai tempat istirahat. Selain itu juga dijaga sejumlah petugas, baik dari kepolisian maupun Dinas Perhubungan Komunikasi dan informatika. Sementara di bagian belakang posko tersebut terdapat tulisan Tempat Istirahat Copet dengan warna mencolok.

Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal Tirtonadi, Eko Agus Susanto, posko istirahat copet didirikan atas inisiatif Wali Kota Solo, F. X. Hadi Rudyatmo untuk menekan aksi pencopet di lingkungan terminal. Pendirian posko tersebut merupakan yang kedua kalinya dimulai sejak 2014 lalu.

"Untuk memberikan shock terapi bagi para copet. Apalagi ini kan bersamaan dengan musik mudik Lebaran. Kemungkinan banyak pencopet yang berkeliaran di terminal," kata Eko.

Selama dioperasionalkan, kata Eko, belum ada pencopet yang ditempatkan di posko itu. Pasalnya, jika ada pencopet yang ketahuan atau ketangkap basah saat beraksi, tidak akan dipukuli atau diperlakukan kasar. Tetapi pencopet tersebut akan diistirahatkan selama satu hari penuh di posko dengan penjagaan petugas.

"Posko ini kita operasionalkan sejak H-7 Lebaran sampai H+7 Lebaran nanti. Jadi kalau ada pencopet yang ketangkap basah saat melakukan aksinya, langsung kita tahan sehari penuh di posko itu," kata dia.

Eko menambahkan keberadaan posko tersebut sangat afektif untuk mencegah dan menekan tindak kejahatan yang dilakukan para pencopet.

"Dulu pernah ada satu pencopet yang tertangkap. Kemudian kita istirtahatkan, sorenya kita lepas. Sejak kejadian itu tidak ada lagi pencopet yang beraksi selama musik mudik Lebaran."

Lebih lanjut, selama posko tersebut beroperasi dilakukan penjagaan petugas anti copet sebanyak 10 orang. Para petugas ini kita bagi dua shift, yakni pagi sampi sore dan sore sampai pagi. Masing-masing shit ada lima orang petugas. (Labib Zamani)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI