Ahok Akui Operasi Pasar dengan E-Money Belum Efektif

Senin, 13 Juli 2015 | 12:38 WIB
Ahok Akui Operasi Pasar dengan E-Money Belum Efektif
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian di Balai Kota Jakarta [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyadari operasi pasar dengan sistem pembayaran e-money atau non tunai yang diadakan Pemerintah Provinsi DKI sejak tanggal 2 Juli hingga 16 Juli 2015 belum berjalan efektif.

"Belum sempurna (pembayaran non tunai), tapi saya yakin tahun depan akan lebih sempurna," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/7/2015).

Ahok menjelaskan tujuan penerapan sistem e-money ialah untuk mencegah para spekulan atau orang yang biasa memainkan harga di pasar.

"Kalau non cash itu membantu saya gampang untuk menganalisa. Kalau kamu catat-catat kan saya bingung, kalau kamu pakai bank pasti kan ada KTP jadi saya bisa tahu ini siapa, bolak-balik belinya berapa. Nggak mungkin dong kamu tiap hari bolak-balik beli daging sama beras 10 kilogram, ini kan berarti mau jualan," kata Ahok.

"Saya selalu yakin kalau operasi pasar harus non cash supaya saya bisa tahu siapa yang beli. Kalau tidak, oknum pedagang yang beli suruh pegawainya ngantre 10 orang. Sehingga capai target, tapi kalau kamu yang benar-benar butuh beli pasti akan mikir dia," Ahok menambahkan.

Ahok mengakui sistem pembayaran ini belum familiar, tapi dia tetap akan menerapkannya.

"Tapi secara prinsip kita harusnya non cash. Tapi belum siap juga tahun ini. Tapi daging ini agak sulit ya yang beli itu yang punya freezer. Tapi kita inginnya semua non cash," kata Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI