Senin Pagi, Rupiah Menguat Tipis di Rp13.303

Suwarjono Suara.Com
Senin, 13 Juli 2015 | 11:33 WIB
Senin Pagi, Rupiah Menguat Tipis di Rp13.303
Suasana transaksi pertukaran nilai mata uang asing terhadap rupiah di salah satu gerai Money Changer di Jakarta, Senin (11/5). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak menguat dua poin menjadi Rp13.303 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.305 per dolar AS.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan bahwa laju mata uang rupiah berada dalam area positif atau menguat terhadap dolar AS di pasar valas domestik menyusul adanya pengajuan proposal baru dari Yunani untuk kembali bernegosiasi dengan para kreditur.

"Mulai membaiknya sentimen di zona Euro menjadi salah satu pendorong mata uang berisiko seperti rupiah menguat. Sikap kooperatif Yunani dalam mengajukan proposal barunya cukup meredakan kekhawatiran pasar," kata Reza.

Dari dalam negeri, ia menambahkan bahwa adanya harapan positif terhadap perbaikan makroekonomi domestik menambah sentimen positif bagi mata uang rupiah terhadap dolar AS.

"Pemerintah akan menggenjot program-program pembangunan, itu memberikan harapan positif nagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan sehingga berimbas positif pada laju rupiah," katanya.

Laju rupiah, lanjut Reza, diperkirakan dapat bertahan di area positif dengan mempertimbangkan faktor meredanya kecemasan di zona Euro dan Tiongkok. Namun demikian, pelaku pasar diharapkan tetap mengantisipasi setiap sentimen yang cenderung mudah berubah.

Sementara itu,Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa optimisme bahwa Yunani telah menunjukkan progress dalam upaya mengamankan dana talangan dan bertahan di zona Euro dinilai positif kalangan pasar keuangan.

Selain itu, lanjut Ariston, katalis positif lain yang menopang minat investor terhadap aset berisiko adalah sinyal stabilisasi pasar saham Tiongkok.

"Sebagian pelaku pasar mulai optimis masuk ke pasar berisiko seiring dengan membaiknya sentimen dari Yunani dan Tiongkok," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI