Suara.com - Seorang ilmuwan pembelot menuding diktator Korea Utara, Kim Jong un, telah melakukan uji senjata kimia terhadap manusia.
Ilmuwan pembelot, disebut sebagai Lee (47) dan pernah bekerja di pusat penelitian mikrobiologi di Ganggye, Provinsi Chagang, mengungkap uji coba senjata kimia itu menggunakan virus anthrax.
Ilmuwan yang kini membelot ke Finlandia itu juga telah memberikan bukti percobaan tersebut kepada Parlemen Eropa.
Organisasi pembela HAM yang mendukung Lee mengatakan, Lee kabur dari Korea Utara karena dia merasa ‘skeptis’ atas uji coba yang dilakukan pemerintahan Kim.
“Kalau lokasi eksperimen itu bisa diverifikasi, maka hal itu melanggar hukum internasional,” kata Daniel Pinkstion dari International Crisis Group yang bermarkas di Seoul, Korea Selatan.
Pembelot sebelumnya, Im Cheon-yong, juga pernah menyatakan hal serupa. Im Cheon pernah mengungkapkan kalau uji coba senjata kimia itu dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses kematian si korban. (Dailystar)