Suara.com - Presiden direktur PT. Mandom Indonesia mengatakan bahwa peristiwa ledakan di pabriknya di kawasan Bekasi tidak diduga sama sekali dan menyatakan duka atas kejadian itu.
"Saya berduka cita atas kejadian ledakan kemarin, dan saya berharap amal dan ibadah korban yang meninggal dapat diampuni dosa-dosanya," kata Makmun saat konferensi pers di hotel Mahakam, Jakarta Selatan pada Minggu (12/7/2015).
Dia sekaligus meminta maaf karena perusahaannya baru terbuka ke media. Hal ini menurutnya, karena perusahaan masih sibuk bekerja sama dengan polisi dalam mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di balik peristiwa ledakan tersebut.
"Mohon maaf karena baru hari ini kami, dari perusahaan mengadakan konferensi pers. Karena kemarin kami masih sibuk bekerja sama dengan polisi untuk membantu pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini," katanya.
Saat ditanya mengenai santunan yang akan diberikan kepada keluarga korban, ia menjawab perusahaannya akan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
"Kalau untuk korban yang meninggal kami berikan biaya pemakaman sebesar Rp10 juta. Dan untuk santunan bagi karyawan yang meninggal dan luka-luka, kami akan mengikuti Undang-Undang yang berlaku di Indonesia," ujar Makmun.
Seperti diberitakan, ledakan yang menyulut kebekaran di pabrik PT Mandom di kawasan industri MM2100 Cibitung, Kabupaten Bekasi, itu mengakibatkan enam orang tewas dan puluhan orang lainnya menderita luka bakar, kini polisi sedang mengusut kasus tersebut.