Suara.com - Salah seorang aktivis hak-hak Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), Dede Oetomo meminta Indonesia memberikan jaminan non diskriminasi. Dia berkaca pada sikap pemerintah Amerika Serikat yang memberikan jaminan sosial kepada kaum gay dan lesbian.
Pemberian jaminan sosial itu salah satu konsekuensi dari keputuan Mahkamah Agung Amerika Serikat yang melegalkan perkawinan sejenis. Dede berharap jaminan sosial seperti itu juga bisa didapatkan oleh kaum LGBT di Indonesia.
"Kami sudah melakukan advokasi ke Menaker, Mensos. Mereka juga masih menjajaki segala kemungkinan yang terjadi," ujar Dede, saat dihubungi Suara.com, Sabtu (11/7/2015).
Dede mengatakan, melihat pengalaman sebelumnya, dari hasil advokasi dan komunikasi yang dilakukan ada tanda positif. Meski pergerakannya sangat lambat.
Pria yang juga pendiri GAYa Nusantara ini menegaskan, selama ini LGBT di Indonesia masih mendapat perlakuan diskriminasi. Untuk itulah, organisasi LGBT menuntut jaminan non diskriminasi pada bidang pekerjaan, perumahan, dan lain sebagainya, terutama bagi kaum transgender (waria).
Menurut Dede, jumlah gay di Indoneia ada ratusan ribu orang. Bahkan ada yang memperkirakan 3 persen dari penduduk Indonesia adalah kaum LGBT.
Data itu dia peroleh dari rilis Kementerian Kesehatan di tahun 2006. Jumlah gay saat itu 760 ribuan orang. Sementara waria 28 ribu orang. (Yovie Wicaksono)