Suara.com - Harga cabai rawit yang dijual pedagang pengecer sayuran di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak beberapa hari terakhir mengalami kenaikan drastis. Kenaikan hingga mencapai Rp100.000 per kilogram.
Kenaikan ini terjadi hanya dalam waktu 1 pekan. Sebelumnya pekan lalu harga cabai di sana Rp40.000 perkilogram.
"Harga cabai rawit saat ini naik Rp100.000 per kilogram. Pekan lalu harganya masih Rp40.000 per kilogram," kata salah seorang pedagang sayuran di Desa Ujung Padang Yuli, di Mukomuko, Sabtu (11/7/2015).
Harga cabai rawit di wilayah itu menjadi semahal itu lantaran tingginya permintaan dari masyarakat setempat. Sedangkan cabai rawit yang dijual pedagang jumlahnya terbatas.
Ia mengatakan tidak hanya di wilayah itu saja harga cabai rawit mahal. Tapi di pasar tradisional di Desa Lubul Sanai dan Desa Lubuk Pinang harga cabai rawit juga mahal.
"Hampir merata harga cabai rawit di daerah ini sebesar Rp100.000 per kilogram," ujarnya.
Pedagang Gorengan di Desa Ujung Padang Leni mengatakan ia terpaksa menjual bakwan, tahu, dan tempe tanpa cabai rawit.
"Kami tidak membeli cabai rawit karena harganya terlalu mahal. Sebagai gantinya, gorengan ini pakai saos," ujarnya.
Ia mengatakan banyak masyarakat yang membeli gorengan menanyakan cabai rawit. Karena selama ini mereka sudah terbiasa membeli gorengan pakai cabai rawit. Ia berharap harga cabai rawit di wilayah tersebut cepat turun agar gorengannya tetap laris. (Antara)