Keluarga Histeris di Rumah Sakit Minta PT. Mandom Tanggungjawab

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 10 Juli 2015 | 18:18 WIB
Keluarga Histeris di Rumah Sakit Minta PT. Mandom Tanggungjawab
Jenazah korban kebakaran di PT. Mandom Indonesia, kawasan industri MM 2100, Kabupaten Bekasi [suara.com/Tri Setyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluarga korban kebakaran pabrik PT. Mandom Indonesia di kawasan industri MM 2100, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terus berdatangan ke Rumah Sakit Hermina Grand Wisata Cibitung.

Sekitar ruang instalasi gawat darurat rumah sakit diwarnai isak tangis dan jeritan histeris para keluarga korban.

Sejumlah aparat dari Mapolresta Bekasi tampak berupaya menenangkan mereka.

"Kedatangan saya ke Hermina setelah dikabari oleh pihak perusahaan. Katanya, istri saya dirawat," kata salah satu keluarga korban, Agus Supriadi (38).

Kedatangan Agus ke ruang IGD untuk menjenguk istrinya, Ermi Suprapti (41), yang bekerja di Mandom Indonesia pada bagian produksi.

"Istri saya kerja di Mandom kawasan Sunter, Jakarta. Sudah dua bulan terakhir dia dipindah ke pabrik di MM2100 Cibitung," katanya.

Menurut dia, Ermi diketahui menderita luka bakar dengan tingkat 35 persen di sejumlah bagian tubuhnya, yakni kaki, tangan, dan wajah.

"Korban dengan luka bakar di bawah 70 persen masih bisa ditangani di Hermina, kalau sudah di atas 70 persen harus dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo," katanya.

Agus meminta pertanggungjawaban pihak perusahaan untuk menanggung seluruh biaya perawatan korban hingga pulih.

"Kalau bisa gajinya sebesar Rp3 juta lebih setiap bulan tetap dibayarkan selama perawatan berjalan," katanya.

Sementara itu, keluarga korban lainnya, Muchtar (50), menjerit histeris saat tiba di RS Hermina Grand Wisata.

Dia mengaku khawatir karena putrinya yang bernama Wulandari (20) belum juga ditemukan pascainsiden kebakaran di PT. Mandom.

"Putri saya kerja di PT. Mandom. Sejak kebakaran saya dapat kabar, langsung saya cari ke tiga rumah sakit, tapi namanya tidak ditemukan," katanya.

Kekhawatiran Muchtar semakin menjadi saat dia menyaksikan proses evakuasi 21 korban kritis dengan luka bakar mencapai di atas 70 persen ke RSCM.

"Saya diberitahu polisi kalau anak saya termasuk salah satu yang korban kritis dibawa ke RSCM," katanya.

Kebakaran PT. Mandom Indonesia di kawasan Industri MM2100 Cibitung, Jumat sekitar pukul 09.30 WIB, menimbulkan 51 korban, lima di antaranya tewas.

Insiden itu hingga kini tengah ditangani oleh aparat kepolisian setempat. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI