Suara.com - Keluarga korban kebakaran pabrik PT. Mandom Indonesia di kawasan industri MM 2100, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terus berdatangan ke Rumah Sakit Hermina Grand Wisata Cibitung.
Sekitar ruang instalasi gawat darurat rumah sakit diwarnai isak tangis dan jeritan histeris para keluarga korban.
Sejumlah aparat dari Mapolresta Bekasi tampak berupaya menenangkan mereka.
"Kedatangan saya ke Hermina setelah dikabari oleh pihak perusahaan. Katanya, istri saya dirawat," kata salah satu keluarga korban, Agus Supriadi (38).
Kedatangan Agus ke ruang IGD untuk menjenguk istrinya, Ermi Suprapti (41), yang bekerja di Mandom Indonesia pada bagian produksi.
"Istri saya kerja di Mandom kawasan Sunter, Jakarta. Sudah dua bulan terakhir dia dipindah ke pabrik di MM2100 Cibitung," katanya.
Menurut dia, Ermi diketahui menderita luka bakar dengan tingkat 35 persen di sejumlah bagian tubuhnya, yakni kaki, tangan, dan wajah.
"Korban dengan luka bakar di bawah 70 persen masih bisa ditangani di Hermina, kalau sudah di atas 70 persen harus dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo," katanya.
Agus meminta pertanggungjawaban pihak perusahaan untuk menanggung seluruh biaya perawatan korban hingga pulih.
"Kalau bisa gajinya sebesar Rp3 juta lebih setiap bulan tetap dibayarkan selama perawatan berjalan," katanya.