Suara.com - Jenazah kelima korban kebakaran di PT. Mandom Indonesia, kawasan industri MM 2100, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tiba di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (10/7/2015) sekitar pukul 17.00 WIB.
"Nggak, bukan korban baru ini, ini korban yang pindahan dari RSUD," kata Rizky, petugas keamanan PT. Mandom Indonesia.
Rizky mengatakan sebelum dibawa ke RS Polri, korban tersebut dibawa ke RSUD Bekasi.
Korban kelima tiba di RS Polri beberapa jam setelah empat tewas lainnya.
Rizky mengaku tidak tahu identitas dan jenis kelamin korban kelima. Ia hanya mengatakan organ tubuh korban sudah tidak utuh lagi.
"Secara keseluruhan sih masih utuh. Tapi ada serpihan-serpihan daging korban yang terlepas dari tubuhnya," ujarnya.
Wakil Bupati Bekasi Rohim Mintareja mengatakan aktivitas produksi PT. Mandom Indonesia lumpuh total pascakebakaran pagi tadi.
"Total ada 1.900 karyawan yang bekerja di perusahaan PT. Mandom. Semua aktivitasnya berhenti karena insiden ini," katanya usai menjenguk korban di RS Hermina Grand Wisata, Tambun, Kabupaten Bekasi.
Menurut dia, api telah merusak sejumlah instalasi mesin produksi di pabrik yang memproduksi parfum tersebut.
Insiden itu mengakibatkan 51 korban, sebanyak lima di antaranya tewas dan 46 di antaranya luka-luka.
Dikatakan Rohim, pemerintah telah menyerahkan seluruh proses penyelidikan kasus tersebut kepada kepolisian setempat.
Rizky mengaku belum tahu kronologis kebakaran di pabrik tempat dia bekerja.
"Saya nggak tahu, tiba-tiba ditelepon suruh datang ke kantor. Katanya kantor meledak," katanya.