Suara.com - Hari ini, Jumat (10/7/2015), petinju kelas dunia, Manny Pacquaio alias Pacman, menepati janji mengunjungi terpidana mati kasus narkotika asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso, di Lembaga Pemasyarakatan WIrogunan, Yogyakarta.
Mereka berjumpa selama sekitar 30 menit. Usai bincang-bincang, Mary Jane memberikan buah tangan kepada Pacman. Mary Jane mengalungkan syal berwarna biru ke leher Pacman. Pacman juga mendapat batu akik berwarna putih.
"Kalau kunjungan ini kan bukan agenda utama, kan sekalian pas ke Yogya syuting dan promosi produk jamu, tapi Mary Jane kasih syal berwarna biru dan batu akik berwarna putih dan syalnya dikalungkan sendiri oleh Mary Jane," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DIY, Dwi Prasetyo Santoso, sesaat setelah acara kunjungan Pacman selesai.
Sebelum meninggalkan lembaga pemasyarakatan menuju Bandara Adisucipto Yogyakarta, Pacman berterimakasih kepada pemerintah Indonesia karena sudah diberi kesempatan ketemu Mary Jane.
"Terima kasih telah mengijinkan kami menemui Mary Jane, juga masyarakat dan Presiden yang telah membantunya," kata Pacman.
Menurut Pacman, Mary Jane merupakan korban perdagangan obat ilegal. Pacman yang juga seorang senator itu berjanji akan melakukan investigasi ulang terhadap kasus perempuan itu.
"Kami akan melakukan investigasi terhadap perekrut Mary Jane, saya percaya dari informasi yang saya terima, Mary Jane tidak bersalah. Saya berpikir Mary Jane adalah salah satu korban perekrutan ilegal dan perdagangan manusia," kata Pacman.
Pacman menemui Mary Jane untuk memberikan dukungan moral.
Pacman tiba di Lapas Wirogunan pukul 07.40 Wib tadi. Ia mengenakan baju berwarna biru muda.
Pacman didampingi istrinya, Maria Geraldine Jamora, kemudian Duta Besar Filipina untuk Indonesia Maria Lumen B. Isletta, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DIY beserta Kepala Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan.