BPOM: Tren Temuan Makanan Berbahaya Turun

Kamis, 09 Juli 2015 | 12:24 WIB
BPOM: Tren Temuan Makanan Berbahaya Turun
Badan Pemeriksa Obat-obatan dan Makanan (BPOM) melakukan sidak dan pengawasan pangan pasar di sebuah pusat perbelanjaan di wilayah Jakarta Selatan. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan mengklaim tren penyebaran makanan berbahaya di Indonesia turun sejak 4 tahun terakhir. Sejak itu, makanan berbahaya jarang ditemukan di pasaran.

Kepala BPOM Roy Alexander Sparringa mencatat makanan berbahaya itu terdiri dari makanan kadarluarsa, makanan mengandung zat berbahaya dan makanan ilegal. Kata dia penurunannya sampai 10 persen.

"Trennya sebetulnya kalau saya melihat 3 sampai 4 tahun terakhir itu turun," jelas Roy saat berbincang dengan suara.com awal pekan ini.

Roy mengatakan 2 tahun lalu jumlah makanan berbahaya yang ditemukan sampai 20 persen. Persentase itu dilihat dari jumlah sampel yang diambil tiap hari di pasar-pasar. Sampel itu berupa tahu, ikan, dan makanan ringan lainnya.

"Tahun lalu 12 persen. Tahun ini masih berjalan. Tapi sampai sekarang kita ambil hariannya, sekitar 10,2 persen," papar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI