Anak yang Digergaji Sebut Ibunya Sering Konsumsi Miras dan Rokok

Kamis, 09 Juli 2015 | 06:31 WIB
Anak yang Digergaji Sebut Ibunya Sering Konsumsi Miras dan Rokok
Ilustrasi anak korban kekerasan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Psikolog dari Rumah Perlindungan Sosial Anak Kementerian Sosial Euis Heni Mulyani mengatakan dari hasil pemeriksaan terhadap GT (12), ibu dari GT bernama Sharon Rose Leasa Prabowo (47) diduga kerap mengonsumi minuman keras di rumahnya, Kompleks Cipulir Permai, RT 15/9, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

"Bahkan ibunya sering pulang larut malam. Saya tak tahu alasannya pulang larut malam," kata Euis di Cipulir, Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2015).

Berdasarkan pengakuan GT, kata Euis, Sharon juga sering menghisap rokok di depan anak.

Kasus GT terungkap ketika bocah tersebut ditemukan tetangga berinisial FT. FT yang kasihan melihat keadaan GT, lalu mengadu ke Polres Metro Jakarta Selatan. GT mengaku kerab dianiaya ibunya, bahkan tangannya digergaji. Polisi masih mendalami kasus ini.

Euis menambahkan GT juga mengaku kerap diperlakukan berbeda oleh Sharon di antara saudara-saudara kandung lainnya. GT mengaku tidak pernah diajak berpergian ke luar rumah bersama keluarga.

"Jadi anak ini selain mengalami trauma fisik ia juga mengalami trauma psikis. Keduanya membutuhkan waktu yang lama untuk penyembuhannya," kata Euis.

Sementara itu, menurut keterangan warga, GT kerap mengalami kekerasan yang dilakukan Sharon.

"Sharon nampar GT. Sampai mulutnya ada darahnya, sundutan rokok, sampai gak bisa nelen makanan," kata salah satu warga yang tidak mau disebutkan identitasnya.

Bahkan, perempuan yang mengenakan kerudung hitam ini mengaku jika Sharon pernah mengancam warga saat GT kabur dari rumah.

"Soalnya ibunya bilang, siapapun yang nampung akan kami laporkan ke polisi dengan pasal penculikan," kata dia.

Sharon siang tadi mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan bersama CY (14), anak sulungnya. Ia menjalani pemeriksaan atas kasus dugaan penganiayaan terhadap GT.

Sharon membantah menganiaya GT.

"Tidak mungkin saya melakukan kekerasan terhadap anak saya sendiri," ujar Sharon.

Sharon tidak didampingi kuasa hukum. Ia mengatakan tidak perlu didampingi pencara dalam menghadapi kasus ini.

Ia berharap bisa bertemu anaknya yang sekarang dilindungi di rumah aman, Cipayung, Jakarta Timur.

REKOMENDASI

TERKINI