Erupsi Gunung Raung, Kemenhub Keluarkan "Notam"

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 08 Juli 2015 | 22:56 WIB
Erupsi Gunung Raung, Kemenhub Keluarkan "Notam"
Asap solfatara menyembur dari Gunung Raung terlihat dari Desa Sumber Arum, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (4/7). (Antara_
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perhubungan menyebarkan 'Notice to Airmen' atau pemberitahuan kepada personel operasi penerbangan terkait erupsi Gunung Raung di Jawa Timur yang memberi dampak kepada operasional penerbangan salah satunya menuju Denpasar, Bali.

"Sudah ada panduan aktivitas vulkanik dipantau terus. Nanti bertahap dari situ (pemantauan) kami akan perbaharui dengan memberikan Notam," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ditemui usai meninjau kesiapan arus mudik di Bandara I Gusti Ngurah Rai, di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.

Menurut dia, pemberitahuan melalui elektronik tersebut diberikan kepada personel penerbangan salah satunya operator di bandara terkait langkah yang dikerjakan ketika menghadapi dampak erupsi gunung meletus.

Tak hanya dari sisi udara, pemberitahuan juga diberikan kepada jasa pelayanan baik di darat dan laut.

"'Notam' diedarkan secara internasional. Kalau Notam semua bandara," ucap mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu.

Sebelumnya total 13 jadwal penerbangan maskapai penerbangan dari Australia membatalkan rutenya menuju Denpasar karena khawatir terdampak erupsi Raung.

Pada Kamis (2/7/2015) malam, enam jadwal penerbangan yang dilayani oleh maskapai penerbangan Australia yakni Jetstar juga membatalkan penerbangannya ke Pulau Dewata karena alasan keamanan pasca-meletusnya Gunung Raung.

Maskapai penerbangan lainnya kembali membatalkan penerbangan menuju Denpasar, yakni Virgin Australia Airlines sebanyak tujuh jadwal penerbangan.

Penerbangan yang dilayani oleh maskapai penerbangan berbiaya murah itu dijadwalkan dari beberapa kota di antaranya Melbourne, Sydney, Perth, Cairns dan Singapura.

Sementara itu terkait maskapai penerbangan domestik, hingga saat ini belum ada penundaan atau pembatalan penerbangan.

Sebagian besar maskapai domestik itu memilih membelokkan pesawat ke arah utara atau selatan menghindari abu vulkanik pada ketinggian sekitar 22.400 kaki di atas permukaan laut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI