Bocah yang Diduga Digergaji Tetap Sayangi Ibu

Rabu, 08 Juli 2015 | 19:35 WIB
Bocah yang Diduga Digergaji Tetap Sayangi Ibu
Ilustrasi anak korban kekerasan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bocah berinisial GT (12) tetap menyayangi ibunya, Sharon Rose Leasa Prabowo (47). GT merupakan bocah yang sekarang dilindungi di rumah aman milik negara karena diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan Sharon. Kasus ini sekarang ditangani Polres Jakarta Selatan.

"Dia sangat sayang ibunya, tapi merasa perlakuan ibunya berlebihan," kata ahli psikologi Rumah Perlindungan Sosial Anak Kementerian Sosial Euis Heni Mulyani saat ditemui di Cipulir, Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2015).

GT telah menjalani serangkaian tes psikologi untuk menganalisis pengakuannya telah dianiaya, di antaranya digergaji tangannya. Menurut hasil tes, GT tidak berbohong.

Euis mengatakan GT juga selalu menyayangi saudara-saudara kandungnya.

Adiknya pun diperlakukan dengan baik oleh GT lantaran dianggap penurut.

"Karena dia dapat jajan dari kakaknya," kata dia.

Menurut hasil tes psikologi, kata Euis, membenci ayahnya karena dianggap tidak bisa bertanggungjawab.

"Dia benci ayahnya, karena ditinggalkan," kata Euis.

Kasus GT diketahui setelah dia menangis dan mengadukan hal itu kepada tetangga di ‎Kompleks Cipulir Permai RT 15/09 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, berinisial FT (37). Karena kasihan, kasus ini dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.

"Selama tiga bulan kekerasan fisik itu sudah berlangsung cukup lama yakni sekitar tiga bulan terakhir. Kondisinya tertekan, saya kasihan sekali. Dia kabur dari rumah menuju rumah saya," kata FT d‎i Kebayoran Lama, Jumat (3/7/2015).

Sharon siang tadi mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan bersama CY (14), anak sulungnya. Ia menjalani pemeriksaan atas kasus dugaan penganiayaan terhadap GT.

Sharon membantah menganiaya GT.

"Tidak mungkin saya melakukan kekerasan terhadap anak saya sendiri," ujar Sharon.

Sharon tidak didampingi kuasa hukum. Ia mengatakan tidak perlu didampingi pencara dalam menghadapi kasus ini.

Ia berharap bisa bertemu anaknya yang sekarang dilindungi di rumah aman, Cipayung, Jakarta Timur.

REKOMENDASI

TERKINI