Suara.com - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengimbau masyarakat khususnya kaum hawa untuk tetap tenang menyusul temuan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) soal sembilan merek pembalut dan tujuh pantyliner yang positif mengandung zat kimia klorin.
Menurut peneliti YLKI, Arum Dinta dalam konferensi pers Selasa (7/7/2015), jika bersentuhan langsung dengan organ intim perempuan, klorin bisa menyebabkan iritasi, gatal-gatal, keputihan. Dalam jangka panjang, kata Arum, klorin bisa memicu kanker.
Menyikapi hal ini, Menkes Nila menegaskan bahwa iritasi dan gatal akibat pemakaian pembalut merupakan kasus individual yang efeknya bisa saja berbeda setiap orang.
"Masalah iritasi atau keputihan itu sensitif sekali. Ada orang yang nggak mengalami itu (iritasi). Itu kan pembalut, kalau dipakai terlalu lama ya jangan, harus sering diganti," kata Menkes Nila di Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Ia pun menyebut bahwa hingga kini belum ditemukan laporan dari konsumen yang merasakan hal negatif dari pemakaian produk pembalut tertentu. Oleh karena itu, Menkes berharap masyarakat tidak terlalu terpengaruh dan panik berlebihan dengan temuan YLKI ini.
"Masyarakat nggak perlu resah, tenang saja. Pembalut yang beredar dan ada izin Kemenkes sudah lulus tes dan aman digunakan," pungkasnya.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Kemenkes: Dioxine pada Pembalut Lebih Bahaya Dibanding Klorin
Pakai Mukena, Bella Sophie Malah Dicaci
Tega, Bocah Tujuh Tahun Dipaksa Orangtua Tinggal di Kandang Babi
Ini Syarat Dapatkan ASI Jessica Iskandar