Suara.com - Dua anak kandung Margriet Christina Megawe alias Margaret, Yvonne Caroline Megawe dan Christina Telly Megawe, mendatangi Polresta Denpasar, Bali, Selasa (7/7/2015).
Mereka membantah telah membuat fanpage media sosial untuk menggalang dana untuk menebus Engeline Margriet Megawe atau Angeline yang ketika masih dinyatakan hilang dari rumah Margaret, Jalan Sedap Malam 26, Denpasar.
"Kita tidak pernah membuat fanpage penggalangan dana itu," kata Yvonne di Polresta Denpasar.
Menurut Yvonne orang yang membuat fanpage tersebut bernama Christopher Burns, warga Australia. Christopher sendiri akan dihadirkan oleh Pusat Pelayanan Tepadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar untuk menjadi saksi kasus pembunuhan Angeline atau untuk memberatkan Margaret. Margaret adalah salah satu tersangka pembunuh Angeline.
"Dia yang menawarkan kepada sebuah poster, dan waktu saya lihat itu bagus. Dan saya yang memberi ijin," kata Yvonne.
Putri pertama Margaret juga mengatakan ide membuat fanpage penggalangan dana juga datang dari Christopher.
Siapa sesungguhnya Christoper? Yvonne tidak banyak bicara tentang profilnya.
"Dia memang orangnya baik. Saya mengenal dia. Dia waktu itu mau membantu mencari adik saya Angeline," katanya.
Pengakuan Yvone berbeda dengan keterangan Hotman Paris Hutapea, pengacara tersangka pembunuh lainnya yang bernama Agus. Hotman mencurigai penggalangan dana tersebut merupakan upaya menutupi motif pembunuhan Angeline.
"Ini kan ada seorang warga Australia bernisial CB yang tergerak hatinya untuk membantu menebus Angeline. Saya menduga Yvonne mengatakan jika Angeline ini diculik dan penculiknya meminta tebusan," kata Hotman saat ditemui di pusat perbelanjaan di kawasan Kelapa Gading, Minggu (5/7/2015).
CB, menurut Hotman, merupakan warga negara Australia beristri warga negara Indonesia dan memiliki usaha hotel di Lampung.
"Si bule ini dari Australia dan punya istri orang Jawa yang memiliki usaha penginapan di Lampung," ujar Hotman.
Dikatakan, CB menghubungi Yvonne melalui pesan singkat untuk mengirimkan dana sumbangan pada tanggal 18 Juni 2015. CB mengaku kalau dirinya mendapat informasi soal Angeline diculik dari laman media sosial yang dibuat Yvonne. Sejak saat itu, CB berhubungan dengan Yvonne, sampai hendak mentransfer dana untuk menebus Angeline.
"Si bule ini mengaku jika menghubungi Yvonne setelah melihat media sosial yang mengabarkan Angeline diculik," kata Hotman. (Luh Wayanti)