Suara.com - Badan tropis Linfa menerjang Filipina Utara. Akibatnya penerbangan dan pengiriman logistik lewat pelabuhan terganggu.
Direktur Eksekutif Pengurangan Risiko Bencana Filipina, Alexander Pama menjelasan banyak penerbangan yang dibatalkan. Begitu juga aktivitas di pelabuhan.
Pemerintah juga menutup sekolah-sekolah akibat Manila dilanda banjir dn tanah longsor sampai, Senin (6/7/2015) ini.
Peringatan badai pu diterbitkan di 14 daerah dari Pulau Luzon, Filipina. Sebab badai tropis Linfa bergerak perlahan di bagian utara kepulauan Asia Tenggara itu. badai membawa hembusan angin maksimum 100 km per jam (60 mph).
Sementara diperkirakan badai akan membawa hujan lebat dalam radius 400-km (250 mil) radius. Badai itu bernama Egay di Filipina.
"Landasan semua perjalanan laut dan kegiatan nelayan di utara terhenti. Kita mengharapkan gelombang laut tidak lebih dari setinggi 4 meter (13 kaki)," kata Pama.
Sementara itu, tentara telah ditempatkan dalam keadaan siaga untuk mengevakuasi orang-orang untuk tempat penampungan sementara jika diperlukan. (Reuters)