Bom Bunuh Diri di Gereja, Pendeta dan Empat Jemaat Tewas

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 05 Juli 2015 | 22:57 WIB
Bom Bunuh Diri di Gereja, Pendeta dan Empat Jemaat Tewas
Bom waktu. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pengebom meledakkan dirinya sendiri, Minggu (5/7/2015), di dalam sebuah gereja di Nigeria bagian timurlaut. Ledakan bom bunuh diri menewaskan lima anggota jemaat, kata seorang polisi dan saksi mata kepada AFP.

Pelaku memasuki Redeemed Christian Church of God pada pukul 09.55 waktu setempat di Jigawa, daerah pinggiran kota itu di negara bagian Yobe, dan meledakkan peralatannya hingga menewaskan para anggota jemaat, termasuk pastor, satu perempuan beserta dua anaknya.

"Empat anggota jemaat langsung meninggal sementara korban kelima meninggal tak lama setelah ia dibawa ke rumah sakit," kata seorang petugas kepolisian, yang ikut melakukan evakuasi.

"Di antara para korban adalah seorang perempuan dan dua anaknya, pastor dan seorang anggota jemaat lainnya," tambah petugas yang tidak ingin disebutkan namanya itu.

Seorang saksi mata bernama Garba Manu mengatakan kepada AFP bahwa si pengebom tiba di gereja itu dengan mengendarai bajaj dan meledakkan diri begitu ia memasuki gereja.

"Saya melihat si pelaku turun dari bajaj dan masuk ke gereja dan begitu dia masuk, ledakan bom mengoyak gereja, yang sedang dalam perbaikan," katanya.

"Saya melihat dia masuk ke gereja dan tidak tampak mencurigakan. Lima anggota jemaat, termasuk tiga perempuan dan dua laki-laki berada di gereja itu ketika si pengebom masuk dan kesemuanya (lima orang) itu meninggal," tambahnya.

"Mayat pengebom yang terkoyak-koyak juga ditemukan," kata Manu, yang tinggal di daerah itu.

Belum ada pihak yang menyatakan sebagai dalang serangan itu. Namun, Potiskum, kota pusat perdagangan di negara bagian Yobe, telah berkali-kali mengalami serangan oleh kelompok Boko Haram selama enam tahun pemberontakan mereka, termasuk dengan mengerahkan para pengebom bunuh diri.

Para pemberontak itu juga telah melancarkan serangkaian serangan ke masjid, desa dan pasar di negara bagian Borno, dalam beberapa hari terakhir ini hingga menewaskan lebih dari 200 orang.

Boko Haram ingin membuktikan bahwa mereka tidak kehilangan kekuatan kendati militer dari empat negara melakukan gempuran-gempuran, yang telah membuat kelompok itu terdepak dari kota-kota dan desa-desa sejak Februari tahun ini.

Penggunaan bom-bom rakitan serta pengeboman bunuh diri telah meningkat sejak 29 Mei, yaitu ketika Presiden Muhammadu Buhari mulai menjalankan jabatannya dan menyatakan tekad untuk memusnahkan pemberontakan.

Menurut catatan AFP, setidaknya sudah 450 orang yang kehilangan nyawa sejak tanggal tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI