Masinton Tuding Sejumlah Menteri Kerja Demi Kepentingan Sendiri

Minggu, 05 Juli 2015 | 20:07 WIB
Masinton Tuding Sejumlah Menteri Kerja Demi Kepentingan Sendiri
Pengumuman Kabinet Kerja Joko Widodo di Istana, Jakarta. [Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus PDI Perjungan Masinton Pasaribu menuding sejumlah menteri di Kabinet Kerja yang hanya bekerja berdasarkan visi mereka sendiri atau di luar agenda pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Ada beberapa menteri menjalankan visinya sendiri di luar Jokowi-JK, ini kan nggak boleh," kata Masinton dalam diskusi di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (5/7/2015).

Lebih jauh, Masinton menganggap seluruh menteri tidak mengerti program Nawa Cita yang digaungkan Presiden Jokowi saat Pemilu Presiden 2014.

"Nawa Cita itu nggak ngerti, Trisakti itu juga nggak ngerti, yang dia tahu cuma kerja. Kerjanya juga blusukan bawa media, kita lebih minta menteri inovatif," katanya.

Anggota Komisi III DPR RI mengatakan sebagai partai pendukung pemerintah, PDI Perjuangan terus menerus mengingatkan Jokowi untuk merealisasikan janji kampanye terkait sembilan program Nawa Cita.

"Kita selalu menyampaikan itu, bagaimana presiden berjalan konsepsi besar tadi yakni Nawacita. Berdaulat mandiri dan bangsa yang punya karakter. Apakah menteri paham? Saya yakin banyak menteri yang tidak memahami," katanya.

Berikut inti dari sembilan program Nawa Cita yang dirangkum dari situs www.kpu.go.id:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI