LIPI: Publik Terlalu Berharap Pada Jokowi, Tapi ...

Minggu, 05 Juli 2015 | 16:34 WIB
LIPI: Publik Terlalu Berharap Pada Jokowi, Tapi ...
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro mempertanyakan kembali sembilan program Nawa Cita yang digaungkan Presiden Joko Widodo saat masih bertarung di Pemilihan Presiden 2014. Menurut Siti konsep tersebut tidak selaras dengan nama dan kinerja Kabinet Kerja.

"Kemana Nawa Cita? Bagus tidak ditanyakan revolusi mentalnya, diubah saja kabinetnya jadi kabinet Nawa Cita. Karena Kabinet Kerja itu kaya pekerja, ternyata tidak bermakna. Tapi kalau kabinet Nawa Cita mungkin ada filosofinya, rujukannya itu jelas ke Trisakti," kata Siti Zuhro dalam acara  diskusi di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (5/7/2015).

Siti juga mempertanyakan wacana perombakan Kabinet Kerja terus menerus digemakan, terutama partai-partai pendukung Jokowi.

"Mau dibawa kemana sih oleh Jokowi-JK Kabinet Kerja ini. Dalam satu tahun pertama, apa yang salah dari Kabinet Kerja? Dari namanya saja kurang menggigit," kata dia.

Menurut Siti selama ini masyarakat Indonesia terlalu banyak berharap kepada Jokowi, tapi ternyata capaian Jokowi tidak sesuai harapan.

"Sejak awal kita berharap banyak. Harapan yang terlalu banyak itu tidak disiapkan oleh Pak Jokowi," kata dia.

Untuk itu, Siti berharap Jokowi bisa merealisasikan janji-janji kampanye, janji memasukkan konsep Nawa Cita ke dalam Kabinet Kerja.

"Satu Pak Jokowi harus kembali ke Nawa Cita, lupa bahwa ini tidak transaksional. Lupa ini kabinet bengkak, jadi dikembalikan lagi," katanya.

Berikut inti dari sembilan program Nawa Cita yang dirangkum dari situs www.kpu.go.id:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI