Suara.com - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kini mulai tak pandang bulu untuk soal urusan eksekusi mati dengan cara memenggal kepala. Korban pemenggalan kini bukan hanya lelaki, tapi juga perempuan.
Lembaga pemantau hak asasi manusia di Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, melaporkan kalau pemenggalan dilakukan di wilayah Suriah.
“ISIS memenggal kepala dua perempuan di Provinsi Deir Ezzor,” kata sumber di lembaga tersebut.
Lembaga itu juga meyakini kalau korban pemenggalan dieksekusi karena dituding menjadi penyihir.
“Ini adalah untuk pertama kalinya Observatory mendapat laporan ada perempuan dibunuh oleh ISIS,” lanjut laporan itu.
Pemenggalan terhadap kedua perempuan itu sendiri diketahui dilakukan bersama dengan suami mereka.
ISIS memang memberlakukan aturan ketat soal praktik seperti sulap atau ilusi, apalagi soal tuduhan sihir, terutama di wilayah yang berada di bawah kendali ISIS.
Sejumlah orang yang dituduh menjadi penyihir juga telah dieksekusi melalui video propaganda yang dipublikasikan di media online. (Dailystar)