Boneka Barbie di Pelukan Angeline Jadi Petunjuk Penting

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 04 Juli 2015 | 06:51 WIB
Boneka Barbie di Pelukan Angeline Jadi Petunjuk Penting
Ibu kandung Angeline saat menjalani tes DNA (suara.com/Luh Wahyanti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Engeline Margriet Megawe (Angeline) selama hidupnya tidak boleh main keluar rumah sambil membawa boneka oleh ibu angkatnya, Margriet Christina Megawe alias Margaret.

Hal tersebut diungkapkan oleh Callista Rukimi Astanti, teman Margaret yang menjadi saksi untuk memberatkan Margaret dalam kasus penelantaran anak. Callista dihadirkan ke di Polresta Denpasar oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar.

Keberadaan boneka barbie itu terungkap saat jenazah Angeline ditemukan. Angeline memeluknya.

Berdasarkan keterangan Callista, selama Callista kos di rumah Margaret selama 1,8 tahun, belum pernah melihat Angeline keluar rumah membawa boneka.

"Bonekanya itu selalu ada di kamar ibunya. Kalau tahu boneka itu dibawa keluar dari rumah pasti Margaret marah," katanya.

Menurut Harris Arthur tim kuasa hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar, bila menilai dari kesaksian Callista, terbaca siapa sebenarnya yang membunuh Angeline.

"Bila melihat kesaksian itu kita pasti berpikir dan menduga bahwa Angeline ini meninggal di kamar ibu angkatnya. Kita tahu saat Angeline meninggal dia membawa boneka itu," katanya, Jumat (3/7/2015).

"Boneka itu kan pemberiannya (Margaret) makanya tidak boleh dibawa keluar," Harris menambahkan.

Siang tadi, Callista diperiksa sekitar lima jam sebagai saksi kasus pembunuhan Angeline dengan tersangka Margaret.

Sekitar 32 pertanyaan diajukan kepadanya. Perempuan paruh itu ditanyai oleh penyidik seputar kehidupan Angeline dan bagaimana Margaret mengurus Angeline.

Tim pengacara Margaret telah mengajukan permohonan praperadilan ke Pengadilan Negeri Denpasar atas penetapan status tersangka Margaret oleh polisi. Mereka menilai bukti permulaan yang dimiliki polisi belum cukup.

Angeline diadopsi Margaret sejak umur tiga hari pada 2007. Sejak itu, Angeline belum pernah bertemu orangtua kandung, Hamidah dan Rosidik.

Dalam kasus Angeline, polisi sudah menetapkan dua orang menjadi tersangka kasus pembunuhan. Pertama, Agus, orang yang pernah menjadi pembantu Margaret dan kedua Margaret. Sebelumnya, Margaret juga sudah ditetapkan menjadi tersangka kasus penelantaran anak.

Bocah kelas 2-B di SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, sebelumnya dilaporkan orangtua angkatnya hilang pada Sabtu (16/5/2015).

Tapi ternyata, jasad Angeline ditemukan dalam kondisi terkubur di halaman belakang rumah Margaret, dekat kandang ayam, Rabu (10/6/2015).

Jenazah Angeline ditemukan dalam keadaan tertelungkup memeluk boneka dan dibungkus kain sprei putih.

Dari hasil autopsi RS Sanglah, di lehernya ditemukan bekas jeratan dan banyak sekali tanda kekerasan akibat benda tumpul, bahkan sundutan rokok di tubuh bocah tersebut.  Kekerasan yang diterima Angeline diduga sudah berlangsung lama.

Angeline juga menjadi korban perbuatan asusila yang dilakukan Agus. (Luh Wayanti)

BERITA MENARIK LAINNYA: 

Kenangan Manis Bersama Angeline, Dia Suka Dengar Dongeng

Cerita Saksi Kasus Angeline yang Bikin Merinding

Lelaki Ini Kaget, Dua Anak Anjingnya Jadi Beruang Saat Dewasa

Perampok Ini Nangis Saat Tahu Hakimnya Ternyata Teman Lama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI